Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-pemberontakan Wagner, Kekuatan Bertahan Putin Dipertanyakan

Kompas.com - 27/06/2023, 14:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Bloomberg

MOSKWA, KOMPAS.com - Selama beberapa jam pada hari Jumat dan Sabtu, 23 dan 24 Juni 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya berada dalam bahaya serius.

Dia bisa saja kehilangan cengkeramannya di negara yang telah dipimpinnya selama lebih dari dua dekade.

Sebuah kesepakatan yang dibuat dengan Yevgeny Prigozhin, pemimpin tentara bayaran Grup Wagner yang telah maju ke pinggiran Moskwa Sabtu malam, mengakhiri apa yang dilihat banyak orang sebagai upaya kudeta.

Baca juga: Pidato Pertama Putin Pasca-kegagalan Pemberontakan Wagner

Dilansir dari Yahoo News, berdasarkan ketentuan kesepakatan, Prigozhin setuju untuk membatalkan serangan militer ke ibu kota Rusia, menarik pasukan dari kota Rostov-on-Don yang direbut dan meninggalkan Rusia menuju Belarusia.

Semua itu tidak banyak meredakan spekulasi bahwa hal tersebut menandai berakhirnya cengkeraman besi Putin di Rusia.

Pertanyaannya sekarang adalah seberapa kuat cengkeraman itu tetap ada dan apakah Putin bisa menghadapi tantangan serupa lainnya.

“Ini adalah kekalahan yang sangat kuat baginya,” kata ilmuwan politik Tatiana Stanovaya kepada Bloomberg.

Dengan tentara bayaran Wagner yang direkrut dari penjara, Prigozhin telah memperoleh beberapa keuntungan di medan perang di Ukraina, tempat mereka bertempur untuk Rusia.

Saat dia melakukannya, dia semakin vokal dalam kritiknya terhadap Kementerian Pertahanan, dan khususnya Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Banyak orang Rusia yang dijanjikan perang tanpa rasa sakit datang untuk berbagi rasa frustrasinya, mengubah Prigozhin menjadi pahlawan rakyat.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-489 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Beri Tawaran Pasukan Wagner, Yevgeny Prigozhin Buka Suara

Intelijen AS tampaknya mengetahui bahwa kemarahan Prigozhin terhadap Shoigu mengarah ke konfrontasi, tetapi tidak tahu seperti apa konfrontasi itu nantinya.

“Ketegangan telah terbangun begitu lama tanpa ada yang benar-benar terjadi,” kata seorang pejabat intelijen kepada CNN.

Ketegangan pun memuncak pada hari Sabtu, ketika pasukan Wagner bergerak menuju Moskwa.

Baca juga: Putin ke Rakyat Rusia: Saya Beri Perintah Hindari Pertumpahan Darah

Masih kuatkah Putin mencengkeram "Negeri Tirai Besi"? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com