MOSKWA, KOMPAS.com - Selama beberapa jam pada hari Jumat dan Sabtu, 23 dan 24 Juni 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya berada dalam bahaya serius.
Dia bisa saja kehilangan cengkeramannya di negara yang telah dipimpinnya selama lebih dari dua dekade.
Sebuah kesepakatan yang dibuat dengan Yevgeny Prigozhin, pemimpin tentara bayaran Grup Wagner yang telah maju ke pinggiran Moskwa Sabtu malam, mengakhiri apa yang dilihat banyak orang sebagai upaya kudeta.
Baca juga: Pidato Pertama Putin Pasca-kegagalan Pemberontakan Wagner
Dilansir dari Yahoo News, berdasarkan ketentuan kesepakatan, Prigozhin setuju untuk membatalkan serangan militer ke ibu kota Rusia, menarik pasukan dari kota Rostov-on-Don yang direbut dan meninggalkan Rusia menuju Belarusia.
Semua itu tidak banyak meredakan spekulasi bahwa hal tersebut menandai berakhirnya cengkeraman besi Putin di Rusia.
Pertanyaannya sekarang adalah seberapa kuat cengkeraman itu tetap ada dan apakah Putin bisa menghadapi tantangan serupa lainnya.
“Ini adalah kekalahan yang sangat kuat baginya,” kata ilmuwan politik Tatiana Stanovaya kepada Bloomberg.
Dengan tentara bayaran Wagner yang direkrut dari penjara, Prigozhin telah memperoleh beberapa keuntungan di medan perang di Ukraina, tempat mereka bertempur untuk Rusia.
Saat dia melakukannya, dia semakin vokal dalam kritiknya terhadap Kementerian Pertahanan, dan khususnya Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.
Banyak orang Rusia yang dijanjikan perang tanpa rasa sakit datang untuk berbagi rasa frustrasinya, mengubah Prigozhin menjadi pahlawan rakyat.
Intelijen AS tampaknya mengetahui bahwa kemarahan Prigozhin terhadap Shoigu mengarah ke konfrontasi, tetapi tidak tahu seperti apa konfrontasi itu nantinya.
“Ketegangan telah terbangun begitu lama tanpa ada yang benar-benar terjadi,” kata seorang pejabat intelijen kepada CNN.
Ketegangan pun memuncak pada hari Sabtu, ketika pasukan Wagner bergerak menuju Moskwa.
Baca juga: Putin ke Rakyat Rusia: Saya Beri Perintah Hindari Pertumpahan Darah
Masih kuatkah Putin mencengkeram "Negeri Tirai Besi"? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.