Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2023, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Pendiri WikiLeaks Julian Assange berpotensi diekstradisi ke AS setelah kehilangan banding hukum terbarunya. Hal ini disampaikan keluarga dan pengamat, terkait proses hukumnya yang sudah berjalan lama.

Pengacaranya mengatakan mereka akan mengajukan banding lagi ke pengadilan yang sama.

Mereka khawatir Assange akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara karena menerbitkan ribuan dokumen rahasia militer dan diplomatik.

Baca juga: Pendiri WikiLeaks Julian Assange Ajukan Banding Tolak Ekstradisi ke AS

Dalam putusan tiga halaman yang dijatuhkan pada hari Selasa (7/6/2023), hakim pengadilan tinggi Inggris Justice Jonathan Swift menolak semua delapan alasan banding Assange terhadap perintah ekstradisi AS, yang ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri Inggris saat itu, Priti Patel pada bulan Juni tahun lalu.

Namun dilansir dari Guardian, istri Assange, Stella Assange, mengatakan suaminya akan membuat permohonan baru untuk naik banding ke pengadilan tinggi minggu depan.

Masalah tersebut kemudian akan disidangkan di hadapan dua hakim baru dalam audiensi publik, kata Stella Assange.

“Dan kami tetap optimis bahwa kami akan menang dan bahwa Julian tidak akan diekstradisi ke Amerika Serikat di mana dia menghadapi dakwaan yang dapat mengakibatkan dia menghabiskan sisa hidupnya di penjara dengan keamanan maksimum karena menerbitkan informasi yang benar yang mengungkapkan kejahatan perang yang dilakukan oleh pemerintah AS,” ujarnya.

Ayah Assange, John Shipton, mengatakan alasan putranya untuk pemeriksaan lebih lanjut, yakni agar penyelesaian kasus itu jelas, tegas dan adil.

“Keluarga Julian menonton, ngeri, dan semua orang yang berpikiran adil di seluruh dunia menyaksikan dengan kegelisahan dan kecemasan yang mendalam,” katanya.

Banding Assange berpendapat bahwa Patel, sebagai menteri dalam negeri, keliru dalam keputusannya untuk menyetujui perintah ekstradisi karena permintaan itu melanggar perjanjian ekstradisi AS-Inggris.

Baca juga: Editorial Guardian sebut Ekstradisi Julian Assange sebagai Hari yang Buruk untuk Jurnalisme

Perjanjian menyatakan ekstradisi tidak akan diberikan jika pelanggaran yang dimintakan ekstradisi adalah pelanggaran politik .

Tim hukumnya secara konsisten menyatakan bahwa keinginan AS untuk mengadili Assange bermotivasi politik.

Banding tersebut juga berpendapat bahwa Assange dituntut atas pidato yang dilindungi, dan bahwa permintaan ekstradisi itu sendiri merupakan penyalahgunaan proses.

Baca juga: Siapa Julian Assange dan Apa Itu WikiLeaks?

Tim hukum Assange juga mengatakan pemerintah AS telah secara konsisten salah mengartikan fakta inti dari kasus tersebut ke pengadilan Inggris.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Guardian

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pakistan Jadwalkan Pemilihan Umum Parlemen Januari Mendatang

Pakistan Jadwalkan Pemilihan Umum Parlemen Januari Mendatang

Global
AS Hidupkan Kembali Program Mata-mata Kapal Selam Canggih Era Perang Dingin

AS Hidupkan Kembali Program Mata-mata Kapal Selam Canggih Era Perang Dingin

Global
Biden Jabat Tangan Zelensky, Yakinkan AS Akan Terus di Pihak Ukraina

Biden Jabat Tangan Zelensky, Yakinkan AS Akan Terus di Pihak Ukraina

Global
Rangkuman Hari ke-575 Serangan Rusia ke Ukraina: Bombardir Pesawat Tak Berawak di Kilang Kremenchuk | Rusia Tembaki Kota Toretsk

Rangkuman Hari ke-575 Serangan Rusia ke Ukraina: Bombardir Pesawat Tak Berawak di Kilang Kremenchuk | Rusia Tembaki Kota Toretsk

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden El Salvador Tak Peduli Kritik Babat Geng Kriminal | Singapura Waspadai Malware M-Banking

[POPULER GLOBAL] Presiden El Salvador Tak Peduli Kritik Babat Geng Kriminal | Singapura Waspadai Malware M-Banking

Global
Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Global
Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Global
Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Global
Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Global
Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Global
Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Global
Singapura Waspadai Malware Android Baru, Bisa Retas M-Banking Lalu Reset Setelan Pabrik

Singapura Waspadai Malware Android Baru, Bisa Retas M-Banking Lalu Reset Setelan Pabrik

Global
Nasib Pengungsi Ukraina Terkatung-katung di Belanda

Nasib Pengungsi Ukraina Terkatung-katung di Belanda

Global
60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

Global
Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com