Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntutan Federal Bisa Penjarakan Trump atau Malah Naikkan Reputasinya?

Kompas.com - 09/06/2023, 15:07 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan presiden Donald Trump didakwa dengan penyimpanan ilegal dokumen rahasia. Dan dia, benar-benar mungkin bisa masuk penjara.

Trump baru saja menjadi mantan presiden pertama dalam sejarah Amerika yang menghadapi tuntutan pidana federal.

Pada Kamis (8/6/2023) malam, terungkap bahwa Trump telah didakwa karena diduga salah menangani dokumen rahasia di perkebunan Mar-a-Lago miliknya di Florida.

Baca juga: Biden Bersumpah Tak Pengaruhi Departeman Kehakiman AS dalam Kasus Trump

Dia dilaporkan telah didakwa dengan tujuh dakwaan, termasuk dengan sengaja mempertahankan rahasia pertahanan nasional yang melanggar Undang-Undang Spionase, membuat pernyataan palsu dan menghalangi konspirasi keadilan.

Dia dijadwalkan di pengadilan di Miami, Florida, pada Selasa (13/6/2023) sore.

Laporan Guardian menyebut, aksi Kamis malam oleh departemen kehakiman benar-benar monumental.

Pertama, hal ini menimbulkan pertanyaan: apa yang dilakukan Trump dengan rahasia pemerintah? Dilaporkan bulan lalu bahwa jaksa memperoleh rekaman audio di mana Trump berbicara tentang memegang dokumen rahasia Pentagon terkait dengan potensi serangan terhadap Iran.

Kedua, Trump dapat segera bergabung dengan klub terkenal yang mencakup Silvio Berlusconi dari Italia, Nicolas Sarkozy dan Jacques Chirac dari Perancis, serta Park Geun-hye dan Lee Myung-bak dari Korea Selatan.

Semuanya adalah mantan kepala negara yang telah diadili dan dihukum karena korupsi dalam 15 tahun terakhir.

Ini ujian terbaru Trump untuk demokrasi Amerika: dapatkah negara meminta pertanggungjawaban mantan presiden dan menerapkan supremasi hukum? Sebelumnya ada Richard Nixon, yang bisa menghadapi tuntutan federal atas Watergate tetapi diampuni oleh penggantinya, Gerald Ford.

Baca juga: Donald Trump Didakwa Simpan Dokumen Rahasia, Diminta Hadir di Pengadilan

Gedung Putih tahu bahwa mereka tidak boleh melakukan kesalahan. Joe Biden mencoba menghindari mengomentari berbagai masalah hukum Trump.

Jaksa Agung Merrick Garland juga menjaga jarak dengan menunjuk Jack Smith sebagai penasihat khusus. Smith-lah yang menyelidiki kasus dokumen Mar-a-Lago.

“Tidak masuk akal bagi seorang Presiden untuk mendakwa kandidat utama yang menentangnya,” kicau Kevin McCarthy, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. "Saya, dan setiap orang Amerika yang percaya pada supremasi hukum, mendukung Trump melawan ketidakadilan yang parah ini."

Baca juga: Mantan Sekutu Politik Siap Tantang Donald Trump di Pilpres AS 2024

Kurang dari tiga bulan lalu Trump didakwa oleh jaksa penuntut negara bagian di New York dengan 34 tuduhan kejahatan memalsukan catatan bisnis atas pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa.

Mantan presiden itu memenuhi siklus berita, menikmati peningkatan dalam jajak pendapat, dan memaksa saingan utamanya untuk mendukungnya. Dia mengumpulkan lebih dari 4 juta dollar AS dalam 24 jam setelah dakwaan diumumkan.

Baca juga: Ron DeSantis Versus Trump, Persaingan Sengit Capres Partai Republik

Bisakah Trump dipenjara? Atau justru malah semakin menaikkan reputasinya? Kita lihat perkembangan selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com