Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2022 Jadi Tahun Terkejam dalam 1 Dekade, Dipicu Konflik di Ukraina dan Myanmar

Kompas.com - 08/06/2023, 18:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia terhadap fasilitas medis di Ukraina menjadikan tahun 2022 sebagai tahun paling kejam dalam satu dekade bagi rumah sakit dan petugas kesehatan yang beroperasi di zona konflik.

Ini menurut sebuah laporan baru oleh koalisi organisasi kemanusiaan.

Dengan 750 serangan yang dilaporkan pada tahun 2022, Rusia menetapkan rekor 10 tahun, menurut Safeguarding Health in Conflict Coalition, yang mencakup Human Rights Watch dan Pusat Kesehatan Kemanusiaan Johns Hopkins.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-469 Serangan Rusia ke Ukraina: Ledakan Pipa Amonia | Warga Kakhovka Mengungsi

Dilansir dari Guardian, lebih dari setengah dari total 1.989 serangan terhadap fasilitas dan pekerja kesehatan yang dilaporkan secara global terjadi di Ukraina dan Myanmar.

Di bawah hukum internasional, menyerang atau mengganggu layanan medis selama konflik bersenjata adalah kejahatan perang.

“Skala kehancuran di Ukraina sangat mencengangkan. Tiada hari tanpa fasilitas terkena dampaknya,” kata Christina Wille, salah satu penulis laporan tersebut.

“Saya telah melihat data seperti ini selama bertahun-tahun, dan saya hampir tidak dapat mempercayai mata saya," tambahnya.

Beberapa serangan tampaknya sengaja menargetkan fasilitas medis, kata Wille, sementara yang lain karena penggunaan bahan peledak yang sembarangan di daerah sipil.

Petugas kesehatan Ukraina juga yang paling terpengaruh oleh pembunuhan dan penculikan, meskipun mereka yang berada di Myanmar adalah yang paling terkena dampak penangkapan.

Perilaku Rusia di Ukraina tidak unik, kata Wille, tetapi dibedakan berdasarkan skala dan intensitasnya.

Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Ledakkan Pipa Ekspor Amonia Utama

“Misalnya, kami juga melihat momen-momen yang sangat kejam di wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 2021 ,” katanya. "Tapi itu 11 hari, bukan lebih dari setahun."

“Penghinaan terhadap hukum itu menular,” kata Len Rubenstein, ketua koalisi dan seorang profesor di Universitas Johns Hopkins.

“Ketika Anda melihat seseorang dapat lolos dengan menyerang rumah sakit dan layanan kesehatan, Anda terdorong untuk melakukannya."

“Rusia tidak menghadapi konsekuensi karena menargetkan rumah sakit di Suriah, dan sekarang serangan terhadap ratusan rumah sakit Ukraina menyusul,” katanya.

Baca juga: Ukraina dan Rusia Evakuasi Hampir 6.000 Orang Usai Bendungan Kakhovka Jebol

Selain Ukraina, laporan tersebut mencatat penangkapan dan pemenjaraan staf medis sebagai pembalasan atas penyediaan layanan kesehatan bagi para pembangkang.

Di Myanmar dan Iran, 183 dokter terkena dampaknya.

“Kami telah melihat di Iran dan Myanmar bahwa ketika demonstrasi politik dihancurkan dengan kekerasan, staf medis yang memberikan perawatan kesehatan kepada para demonstran ditangkap,” kata Wille.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Imbas Bendungan Ukraina Jebol | China Bor Lubang Terdalam di Dunia

Situasi global tidak akan membaik pada tahun 2023 karena serangan di Ukraina tidak mereda dan konflik baru muncul.

Perang di Sudan dimulai pada bulan April dan telah membuat sistem perawatan kesehatan negara itu hampir runtuh, dengan rumah sakit dan klinik dijarah dan dibom, dan petugas medis diculik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com