Penulis: Henry Ridgwell/VOA Indonesia
MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia meniru taktik Iran untuk mencoba menghindari sanksi Barat, menurut sebuah laporan dari Royal United Services Institute, sebuah lembaga kebijakan di Inggris.
Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi lebih berat secara berturut-turut kepada Rusia semenjak negara itu melakukan invasi berskala penuh ke Ukraina tahun lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan pada Minggu (4/6/2023) bahwa Rusia menghindari sanksi-sanksi tersebut.
Baca juga: Media Rusia: Pejabat Indonesia Sempat Temui Diplomat Rusia Bahas Proposal Perdamaian
“Sayangnya, negara teroris itu berhasil mendapatkan teknologi dunia melalui sebuah jaringan pemasok, berhasil melewati sanksi-sanksi internasional,” ujar Zelensky.
Rusia sedang belajar beradaptasi dengan sanksi, kata Tom Keatinge, penyusun laporan Royal United Services Institute (RUSI).
“Pertama-tama, khususnya, mencari pasokan komponen elektronik yang mereka butuhkan untuk mendukung militer mereka. Kedua, jelas, mereka harus mencari pasar baru bagi hidrokarbon mereka, ekspor minyak mereka, itu adalah sumber pendapatan utama negara itu.”
Rusia mengatakan, perekonomiannya menyusut 2,1 persen pada 2022--lebih kecil dari banyak perkiraan. Sementara itu, impor minyak mentah Rusia oleh China dan India justru mencapai rekor tertinggi pada Mei.
Sebagian alasannya karena sanksi itu hanya berlaku bagi negara-negara Barat dan perusahaan-perusahaan yang berdagang dengan Rusia.
“Dengan demikian, jika Anda adalah sebuah bank di India, maka Anda dapat memiliki hubungan finansial yang baik-baik saja dengan bank Rusia,” tambah Keatinge.
Meski begitu, sebagian besar perdagangan dunia masih dilakukan dengan menggunakan dollar AS. Lantas, bagaimana cara Rusia menghindari sanksi yang bertujuan untuk menghimpit perekonomiannya itu?
Keatinge mengatakan, Kremlin semakin meniru cara Iran untuk menghindari sanksi. Teheran juga menjadi sasaran sejumlah sanksi Barat akibat program nuklir dan rudal, serta dukungannya terhadap kelompok-kelompok teroris. Iran menyangkal itu semua.
Baca juga: Iran Klaim Ciptakan Rudal Hipersonik 15 Kali Lipat Kecepatan Suara
Kembali, Keatinge mengatakan, “Iran--sebagai ekonomi hidrokarbon yang berusaha mengekspor minyak--telah mempelajari banyak trik selama beberapa tahun terakhir, yang kita lihat mulai dilakukan juga oleh Rusia."
"Misalnya, dengan kapal-kapal tanker bayangan--ini semacam pemindahan pasokan minyak di antara kapal-kapal tanker pada tengah malam dengan perangkat lokasi yang dimatikan."
"Tapi juga menggunakan perusahaan cangkang di tempat-tempat seperti Turki atau Uni Emirat Arab, untuk coba menyembunyikan asal perdagangan.”
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.