Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2023, 15:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com - Taiwan mengaktifkan sistem pertahanannya pada Kamis (8/6/2023) setelah melaporkan 37 pesawat militer China terbang ke zona pertahanan udara pulau itu.

Beberapa di antaranya kemudian terbang ke Pasifik barat, dalam serangan udara massal terbaru Beijing.

China, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, selama tiga tahun terakhir secara teratur menerbangkan angkatan udaranya ke langit dekat pulau itu, meskipun tidak ke wilayah udara teritorial Taiwan.

Baca juga: Lebih dari Separuh Warga China Dukung Perang Rebut Taiwan

Dilansir dari Reuters, Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa dari pukul 5 pagi (2100 GMT pada hari Rabu, 7 Juni) pihaknya telah mendeteksi 37 pesawat angkatan udara China.

Ini termasuk pesawat tempur J-11 dan J-16 serta pembom H-6 berkemampuan nuklir, terbang ke sudut barat daya negara itu, menuju zona identifikasi pertahanan udara, atau ADIZ.

ADIZ adalah area yang lebih luas yang dipantau dan dipatroli Taiwan untuk memberi pasukannya lebih banyak waktu untuk menanggapi ancaman.

"Beberapa pesawat China terbang ke tenggara Taiwan dan menyeberang ke Pasifik barat untuk melakukan pelatihan pengawasan udara dan navigasi jarak jauh," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Taiwan mengirim pesawat dan kapalnya untuk berjaga-jaga dan mengaktifkan sistem rudal darat, tambahnya, menggunakan kata-kata standar untuk menanggapi aktivitas China semacam itu.

Kementerian pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar.

China menyelesaikan fase kedua patroli udara bersama dengan Rusia di Pasifik Barat pada hari Rabu, menyusul penerbangan pada hari sebelumnya di atas Laut Jepang dan Laut China Timur, yang memicu kekhawatiran di Jepang atas keamanan nasionalnya.

Baca juga: Hadapi Tekanan China, Presiden Taiwan: Perang Bukanlah Pilihan

Laura Rosenberger, Ketua Institut Amerika di Taiwan, yang mengelola hubungan tidak resmi antara Washington dan Taipei, mengunjungi Taiwan minggu ini.

Pada Senin (6/6/2023), ia mengatakan kepada media Taiwan bahwa Amerika Serikat memiliki kepentingan abadi dalam menjaga stabilitas di Selat Taiwan dan Amerika Serikat akan terus mempersenjatai pulau itu.

Hal itu menjadi sumber gesekan terus-menerus dalam hubungan China-AS.

Pada bulan April, China mengadakan latihan perang di sekitar Taiwan menyusul perjalanan ke Amerika Serikat oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

Baca juga: Mantan PM Inggris Liz Truss Ambil Peran Perjuangkan Kebebasan Taiwan

Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan China dan mengatakan hanya rakyat pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com