Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samudra Arktik Akan Meleleh 1 Dekade Lebih Cepat

Kompas.com - 08/06/2023, 17:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

KOMPAS.com - Bongkahan es di Samudra Arktik akan sepenuhnya meleleh pada musim panas pada 2030-an, alias satu dekade lebih cepat ketimbang yang diperkirakan. Laju pencairan sulit dihentikan bahkan jika emisi GHG berkurang drastis.

Laju pencairan es di Kutub Utara diprediksi tidak akan melambat, meski sasaran kenaikan suhu Bumi bisa dibatasi sebesar 1,5 derajat Celsius. Kesimpulan itu dirilis dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh jurnal Nature Communications.

"Waktunya sudah telat untuk melindungi es musim panas di Kutub Utara," kata salah seorang ilmuwan yang terlibat, Dirkt Notz, Guru Besar Oseanografi di Universitas Hamburg, Jerman.

Baca juga: Ilmuwan 3 Negara Temukan Samudra Keenam, Berada di Bawah Bumi

"Ini akan menjadi komponen besar pertama dalam sistem iklim yang punah akibat emisi gas rumah kaca yang kita ciptakan," imbuhnya.

Mencairnya lapisan es diprediksi akan berdampak besar pada pola cuaca, ekosistem, dan kehidupan manusia secara global.

"Pencairan bisa mempercepat pemanasan global, yakni karena melelehnya es di permafrost yang padat emisi, dan kenaikan permukaan air laut karena mencairnya lapisan es di Greenland," timpal kepala peneliti, Seung-ki Min dari Universitas Teknologi Pohang, Korea Selatan.

Lapisan es Greenland menyimpan volume es yang mampu menaikkan permukaan laut setinggi enam meter. Pencairan es di laut sebaliknya tidak berdampak pada kenaikan permukaan air, melainkan mempercepat proses pemanasan temperatur Bumi.

DW INDONESIA Pencairan es di Kutub Utara dan Selatan.
Pencairan es percepat pemanasan global

Lapisan es di permukaan laut selama ini berjasa memantulkan 90 persen energi matahari kembali ke luar angkasa. Namun, jika matahari menyinari samudra yang cair, energinya akan diserap oleh air dan disebar ke seluruh permukaan Bumi.

Fenomena ini terutama berlaku untuk samudra di Kutub Utara dan Selatan, yang tercatat telah menghangat sebanyak tiga derajat Celsius dibandingkan level pada abad ke-19 atau tiga kali lipat rata-rata global.

Hilangnya lapisan es di perairan kutub pada September tahun 2030-an menandakan akselerasi krisis, "satu dekade lebih cepat ketimbang perkiraan terbaru oleh Panel Iklim PBB (IPCC)," kata Min.

Dalam laporan 2021 silam, IPCC memprediksi "dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi" bahwa Samudra Arktik akan bebas es setidaknya pada pertengahan abad, itu pun dalam skenario kenaikan emisi yang ekstrem.

Baca juga: Muncul Jejak Misterius di Dasar Samudra Atlantik, Bentuknya Garis Putus-putus dan Berongga

Kutub tanpa es

Riset terbaru, yang menganalisa data observasi antrara 1979 dan 2019, menemukan ambang batas kenaikan suhu sudah akan terlampaui pada 2040-an.

Min dan ilmuwan lain juga menghitung, bahwa aktivitas manusia bertanggung jawab atas 90 persen pencairan lapisan es di Samudra Arktik. Adapun sumber pencairan alami seperti erupsi vulkanik hanya berdampak kecil.

Terakhir kali, lapisan es di Samudra Arktik menyusut menjadi sebesar 3,4 juta kilometer persegi pada 2012. Jumlah tersebut merupakan rekor terendah sebaran es di muka laut, dengan angka terendah kedua dan ketiga terjadi pada 2020 dan 2019.

Status "bebas es" di Samudra Arktik hanya digunakan jika tutupan es di muka laut menyusut lebih kecil ketimbang satu juta kilometer persegi atau tujuh persen dari total wilayah perairan di Kutub Utara.

Di Antarktika, tutupan es laut menyusut menjadi 1,92 juta kilometer persegi pada Februari lalu, alias level terendah dalam sejarah pengamatan cuaca.

Baca juga: Pria Jepang Ini Jadi Orang Tertua yang Berlayar Sendirian di Samudra Pasifik

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Samudera Arktika akan Meleleh Satu Dekade Lebih Cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com