Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Diserukan Tunjuk Utusan Khusus Kawal Isu Palestina, Ini Pentingnya

Kompas.com - 20/05/2023, 17:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Guna meningkatkan kapasitas warga Palestina, lebih dari dua ribu warga telah mengikuti pelatihan di Indonesia.

Baca juga: Setahun Penembakan Jurnalis Palestina Abu Akleh, Israel Belum Mengakui

Namun, menurut Yon Machmudi, pengamat Timur Tengah di Universitas Indonesia, pemerintah Indonesia selama ini cenderung hanya menanggapi isu yang sedang berkembang, dan tidak memprioritaskan peran strategis dan antisipasi persoalan yang akan berkembang.

"Upaya Indonesia kalau serius terlibat dalam upaya perdamaian di kawasan ini, antara Israel-Palestina, harus lebih dalam dan terencana juga, dengan secara intensif melakukan dialog-dialog dengan berbagai negara yang punya kepentingan terhadap masalah Israel-Palestina ini," ujar Yon.

Utusan khusus isu Palestina

Indonesia, tambah Yon, sedianya membahas isu Palestina ini dengan para pemimpin negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) –yang kini disibukkan dengan kepentingan masing-masing– dan pada negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB.

Untuk itu, kata dia, Indonesia sedianya memiliki utusan khusus yang fokus pada isu Palestina-Israel, 

Utusan khusus ini, lanjutnya, harus menyusun sebuah peta jalan mengenai perdamaian Palestina-Israel dengan beragam negara yang berkepentingan atas masalah tersebut.

Dia menekankan keberadaan utusan khusus soal Palestina ini akan meningkatkan intensitas dan kapasitas Indonesia dalam berunding dengan berbagai negara untuk menyelesaikan isu Palestina.

Baca juga: Israel Hancurkan Sekolah Palestina di Tepi Barat, Tuai Teguran Uni Eropa

Selama ini isu Palestina hanya dibebankan pada Kementerian Luar Negeri yang tugasnya sudah banyak dan tidak hanya fokus pada masalah Palestina, ujarnya seraya menambahkan sudah saatnya ada utusan khusus yang fokus pada masalah-masalah tertentu, seperti Palestina.

Dia merujuk pada Amerika yang memiliki beberapa utusan khusus, misalnya khusus untuk isu Iran, Yaman, Suriah, Korea Utara; atau bahkan untuk isu lingkungan hidup, pemberdayaan perempuan, dan LGBTQ.

Tanggapan Kemlu

Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Bagus Hendraning Kobarsyih, menilai ide menunjuk seorang utusan khusus Indonesia bagi isu Palestina merupakan gagasan menarik dan bisa saja dibahas secara internal di Kementerian Luar Negeri.

"Indonesia saat ini perhatiannya setahu saya adalah mendukung perjuangan rakyat Palestina, bukan menjadi (mediator) antara Palestina dan Israel. Kita mendukung semua upaya dari masyarakat internasional untuk membantu Palestina mendapatkan kemerdekaan," kata Bagus.

Dia mengakui untuk sampai pada keputusan Indonesia perlu atau tidak memiliki utusan khusus untuk masalah Palestina membutuhkan waktu.

Kementerian Luar Negeri perlu mempelajari apa kelebihan dan kekurangan jika Indonesia memiliki utusan khusus soal Palestina, khususnya bagi kepentingan untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina ke depan.

Baca juga: Motif China Bantu Tengahi Konflik Israel-Palestina

Selain itu, lanjut Bagus, sudah banyak utusan khusus tentang isu Palestina, sehingga perlu melihat urgensi dan kepentingannya. Tapi dia menekankan Kementerian Luar Negeri akan mendengarkan dan memperhatikan semua ide mengenai masalah Palestina.

Menurutnya, fokus pemerintah dalam mendukung kemerdekaan akan memberikan dampak yang lebih luas.

"Saya kira sampai saat ini belum ada pemikiran Indonesia menjadi mediator dalam isu Palestina-Israel. Karena untuk memediasi, berarti Indonesia harus mengakui pula Israel dan hal ini tidak mungkin," jelas dia.

Bagus memastikan pemerintah tidak pernah berkomunikasi dengan Israel dalam upaya membantu Palestina.

Dia menekankan kondisi nyata sekarang menjadi dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina sangat penting. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com