TEHERAN, KOMPAS.com - Iran pada hari Jumat (19/5/2023) mengeksekusi tiga pria yang disebut terlibat dalam kematian tiga anggota pasukan keamanannya selama demonstrasi anti-pemerintah tahun lalu, yang memicu protes di dalam dan luar negeri.
Majid Kazemi, Saleh Mirhashemi dan Saeed Yaghoubi dieksekusi di pusat kota Isfahan, kata pengadilan dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Dilansir dari Reuters, pengadilan menambahkan bahwa mereka telah menjadi martir dua anggota pasukan paramiliter Basij dan seorang petugas polisi pada 16 November.
Baca juga: Pasca-protes Mahsa Amini, Wanita Iran Kian Berani Tak Pakai Jilbab Depan Umum
Amnesty International mengatakan persidangan cepat para pria itu cacat karena menggunakan pengakuan yang terpengaruh siksaan.
Iran menyangkal bahwa pengakuan diperoleh di bawah siksaan.
Eksekusi hari Jumat membuat setidaknya tujuh jumlah pengunjuk rasa yang digantung sejak awal protes nasional yang dimulai musim gugur lalu.
Protes sendiri telah berubah menjadi salah satu tantangan paling berani terhadap kepemimpinan ulama sejak revolusi 1979.
Mereka tersulut oleh kematian pada 16 September dari wanita Kurdi Iran berusia 22 tahun, Mahsa Amini, saat berada dalam tahanan polisi moral Iran.
Untuk mengantisipasi eksekusi mereka yang akan segera terjadi, ketiga pria tersebut pada hari Rabu (17/5/2023) mengajukan permohonan dalam catatan tulisan tangan untuk dukungan publik.
Mereka mengatakan: "Jangan biarkan mereka membunuh kita".
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Iran Sita Kapal Tanker Minyak Menuju AS | Drone China Kelilingi Taiwan
"Kami membutuhkan bantuan Anda," kata catatan yang menjadi viral di media sosial, menarik permohonan lokal dan internasional untuk menghentikan eksekusi, termasuk dari Washington.
Keluarga dan pendukungnya berjaga setiap malam di luar penjara Dastgerd di Isfahan untuk mendukung ketiga pria yang ditahan di dalam.
Protes jalanan pecah di Isfahan, ibu kota Teheran, dan beberapa kota lain setelah eksekusi diumumkan, menurut video yang diposting di media sosial.
Baca juga: Iran Sita Kapal Tanker Minyak Menuju AS, Washington Meradang
"Kami bersumpah dengan darah rekan-rekan kami untuk tabah sampai akhir," teriak pengunjuk rasa di Teheran, dalam sebuah video yang tidak dapat diverifikasi oleh Reuters secara independen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.