TEHERAN, KOMPAS.com – Angkatan Laut Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal tanker minyak yang menuju Amerika Serikat (AS) di Teluk Oman.
Kapal tanker minyak bernama Advantage Sweet tersebut disita oleh Iran pada Kamis (27/4/2023) ketika sedang melewati perairan di utara Muscat, ibu kota Oman.
The Washington Times melaporkan, kapal tanker minyak Advantage Sweet berbendera Kepulauan Marshall.
Baca juga: Ulama Sunni Iran Kritik Kebijakan Pemerintah, Sebut Protes adalah Hak Rakyat
Menurut data pelacakan pelayaran, kapal tanker tersebut sebelumnya berada di Kuwait dan sedang berlayar menuju ke Houston, Texas.
Di sisi lain, AS mengatakan bahwa penyitaan kapal tanker minyak tersebut merupakan aksi pelecehan yang dilakukan Iran terhadap kapal yang beroperasi di perairan internasional.
Armada Kelima Angkatan Laut AS melaporkan, kapal tanker minyak Advantage Sweet sempat mengeluarkan panggilan darurat ketika disita oleh Iran.
“Tindakan Iran bertentangan dengan hukum internasional dan mengganggu keamanan dan stabilitas regional,” kata Armada Kelima Angkatan Laut AS, Kamis.
Baca juga: Perang Ukraina Terkini: Rusia Lancarkan Serangan Drone Iran di Odessa
“Pemerintah Iran harus segera melepaskan kapal tanker minyak itu,” sambung Armada Kelima Angkatan Laut AS.
Angkatan Laut AS menuturkan, dalam dua tahun terakhir Iran telah menyita setidaknya lima kapal komersial yang beroperasi di Timur Tengah.
Tindakan Teheran tersebut, menurut Angkatan Laut AS, adalah ancaman terhadap keamanan maritim dan ekonomi global.
Saluran televisi negara Iran, IRIB, melaporkan bahwa kapal tanker Advantage Sweet terdaftar di perusahaan SPDBFL yang berbasis di Shanghai, China. SPDBFL adalah unit leasing dari Shanghai Pudong Development Bank.
Baca juga: Perang Ukraina Terkini: Rusia Lancarkan Serangan Drone Iran di Odessa
IRIB mengonfirmasi bahwa kapal tanker Advantage Sweet telah ditahan, tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pers yang dikendalikan negara Iran juga melaporkan pada Kamis bahwa Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian baru saja menyelesaikan perjalanan dua hari di Muscat untuk berbicara dengan para pejabat tinggi Oman.
Fokus dari pembicaraan dilaporkan berusaha untuk membangun kesepakatan regional untuk menciptakan transportasi internasional dan koridor transit di perairan yang diperdagangkan antara Asia Tengah dan Teluk Persia.
Hampir 20 persen minyak dunia melewati Selat Hormuz, jalur air sempit antara Iran dan Oman.
Baca juga: Iran Tutup 155 Toko dan Restoran karena Tidak Patuhi Kewajiban Berjilbab
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.