SEOUL, KOMPAS.com - Saudara perempuan yang kuat dari pemimpin Korea Utara mengatakan negaranya akan menampilkan lebih banyak kekuatan militer.
Ini dilakukan sebagai tanggapan atas perjanjian pencegahan nuklir AS-Korea Selatan yang baru.
Dia juga membandingkan komentar Presiden AS Joe Biden tentang hal itu.
Baca juga: Biden Akan ke Papua Nugini, Kunjungan Pertama Presiden AS dalam 1 Abad
Adik Kim Jong Un, seperti dilansir dari Guardian, menyebut pernyataan itu tidak masuk akal dari Biden yang pikun.
Pernyataan Kim Yo-jong, adik Kim, muncul setelah Biden menghadiri pertemuan puncak dengan presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, pada hari Rabu (26/4/2023).
Presiden AS kemudian mengatakan bahwa setiap serangan nuklir Korea Utara terhadap AS atau sekutunya akan menyebabkan berakhirnya rezim apa pun yang mengambil tindakan tersebut.
Kim menjawab bahwa Biden terlalu salah perhitungan dan tidak bertanggung jawab.
"Ini dapat dianggap sebagai pernyataan yang tidak masuk akal dari orang yang pikun yang sama sekali tidak mampu mengambil tanggung jawab atas keamanan dan masa depan AS," ujar Kim.
"Dia adalah seorang lelaki tua tanpa masa depan, karena terlalu berat baginya untuk mengabdi. keluar dua tahun sisa masa jabatannya,” tambahnya, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Pertemuan Biden dengan Yoon di Washington sendiri terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.
Baca juga: Kim Jong Un: Peluncuran Satelit Mata-mata Pertama Harus Sesuai Rencana
Laju demonstrasi senjata Korea Utara dan latihan gabungan militer AS-Korea Selatan telah meningkat dalam siklus ketegangan.
Sejak awal tahun 2022, Korea Utara telah melakukan uji tembak sekitar 100 rudal.
Ini termasuk beberapa demonstrasi rudal balistik antarbenua yang dirancang untuk mencapai daratan AS dan serangkaian peluncuran jarak pendek yang digambarkan Korea Utara sebagai simulasi serangan nuklir di Korea Selatan.
Baca juga: Kim Jong Un Terkait Rudal Baru Korut: Ini Ancaman Ekstrem bagi Barat
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, secara luas diperkirakan akan menaikkan taruhannya dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.
Ia terus mempercepat kampanye yang bertujuan untuk memperkuat status Korea Utara sebagai kekuatan nuklir dan pada akhirnya menegosiasikan konsesi ekonomi dan keamanan AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.