Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Penyelamatan 11 Nelayan Indonesia yang Terdampar di Australia, 6 Hari Tanpa Makanan

Kompas.com - 24/04/2023, 14:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BROOME, KOMPAS.com - Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) telah mengonfirmasi bahwa sekelompok nelayan telah diselamatkan awal pekan ini dari Pulau Bedwell di Rowley Shoals, sekitar 313 kilometer barat Kota Broome di sebelah barat Australia, setelah kapal mereka karam akibat amukan Topan Ilsa.

AMSA mengalihkan pesawat penyelamat untuk menyelidiki dan menugaskan helikopter penyelamat untuk menerbangkan para nelayan ke Broome setelah pesawat pengawas Pasukan Perbatasan melihat orang-orang yang dalam kesulitan ini.

Mereka menemukan tenda darurat dan memanggil tim dari PHI Aviation yang pada Senin sore mengirimkan helikopter dari Broome.

Baca juga: Australia Selamatkan 11 Nelayan Indonesia yang Terdampar 6 Hari Tanpa Makanan

Fakta bahwa para nelayan bertahan begitu lama adalah "luar biasa", menurut pakar pencarian dan penyelamatan PHI Aviation, Gordon Watt.

"Ketakutan yang tak terkatakan dan tak terbayangkan, saya pikir itulah yang mereka alami," katanya kepada ABC.

Menurut juru bicara AMSA, para penyintas mengatakan ada dua kapal penangkap ikan dengan masing-masing 10 awak, tetapi satu kapal tenggelam karena kondisi ekstrem topan.

Satu perahu, Cahaya Alor--berpenumpang setidaknya sembilan nelayan Indonesia--tenggelam, dan para penumpangnya juga dikhawatirkan tenggelam, sementara perahu lainnya, Express 1, selamat dari badai sebelum kandas di Pulau Bedwell di mana sebelas nelayan lainnya ditemukan.

Kapal Indonesia yang kandas dan terdampar di Pulau Bedwell setelah diterjang topan.AMSA via ABC INDONESIA Kapal Indonesia yang kandas dan terdampar di Pulau Bedwell setelah diterjang topan.
Otoritas pencarian dan penyelamatan Indonesia mengatakan kepada ABC bahwa seorang nelayan bertahan mengambang selama 30 jam menggunakan jeriken, sebelum mencapai pulau dan bergabung bersama yang lain.

Rowley Shoals dilanda angin dengan kecepatan 235 kilometer per jam pada Kamis, 13 April, saat Topan Ilsa melintas.

Warga negara Indonesia yang selamat terlihat setelah terdampar di Bedwell Island, bagian dari Rowley Shoals.ABC NEWS via ABC INDONESIA Warga negara Indonesia yang selamat terlihat setelah terdampar di Bedwell Island, bagian dari Rowley Shoals.
Seorang juru bicara WA Country Health Service mengonfirmasi para nelayan itu dirawat di Rumah Sakit Broome.

"Warga negara Indonesia dibawa ke Broome tadi malam dan pagi ini ke Rumah Sakit Broome," kata mereka.

"Mereka telah dirawat dan dipulangkan."

Seorang juru bicara Pasukan Perbatasan Australia mengatakan orang-orang itu "semua dilaporkan dalam keadaan sehat meskipun mengalami cobaan berat", dengan pihak berwenang sekarang bekerja untuk "memulangkan mereka ke Indonesia secepat mungkin."

Baca juga: 2 Kapal Nelayan Asal Indonesia Masih Hilang di Perairan Australia

Topan Ilsa mencapai tingkat Kategori 5 di kawasan itu.BIRO METEOROLOGI AUSTRALIA via ABC INDONESIA Topan Ilsa mencapai tingkat Kategori 5 di kawasan itu.
"Saya sangat, sangat sedih"

Kepala Desa Daiama, Heber Laores Ferroh, mengatakan kepada ABC, nelayan yang hilang termasuk keponakan dan pamannya, yang menjadi kapten kapalnya.

Dia mengatakan tidak ada yang mendengar kabar dari orang yang mereka cintai dan sangat terkejut dengan kemungkinan menghilang, setelah kehilangan anggota keluarganya sendiri dalam keadaan yang sama pada tahun 1991.

Halaman:

Terkini Lainnya

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com