Majelis rendah parlemen Ceko pada Jumat menyetujui undang-undang yang didukung pemerintah untuk meningkatkan pengeluaran militer negara itu ke tingkat yang disyaratkan oleh NATO.
Hal ini nyatanya terjadi saat perang Rusia-Ukraina masih berkecamuk.
Rancangan undang-undang tersebut, yang sekarang harus disetujui oleh senat, akan mengharuskan negara tersebut membelanjakan setidaknya dua persen dari produk domestik brutonya untuk pertahanan.
"Kami menjanjikan ini kepada NATO pada 1990-an dan kami telah gagal memenuhi janji itu," kata Menteri Pertahanan Jana Cernochova kepada parlemen.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Jumat, bahwa pihaknya tidak merencanakan gerakan mobilisasi baru untuk operasi militernya di Ukraina.
Dia berkata demikian setelah sejumlah media melaporkan para siswa di Moskwa dan beberapa kota lainnya menerima draf pemberitahuan terkait mobilisasi militer untuk mendukung perang di Ukraina.
"Tidak ada pembicaraan di Kremlin tentang semacam gelombang mobilisasi," kata Peskov kepada wartawan.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-418 Serangan Rusia ke Ukraina: Kara-Murza Dipenjara, Giliran Slovakia Larang Impor
Sejumlah warga Rusia memutuskan untuk bergabung dengan Ukraina dalam melawan pasukan dari negaranya.
Ini terjadi setelah kelompok sayap kanan Rusia terpecah karena perang di Ukraina.
Dengan ini, beberapa dari mereka sekarang berperang bersama pasukan Ukraina dan mengorganisir gerakan untuk mempermalukan Kremlin.
Misalnya, pada Maret lalu, Korps Sukarelawan Rusia (RVK) dari Rusia mengaku bertanggung jawab atas serangan kekerasan di wilayah perbatasan Rusia Bryansk.
"Kelompok tersebut mewakili ancaman campuran yang kompleks dari operasi sabotase lintas batas dan serangan partisan domestik," ungkap Lucas Webber dari jaringan penelitian Militant Wire.
“Hal ini membuat sangat sulit bagi dinas intelijen dan keamanan Rusia untuk mengganggu tindakan ini. Ini juga membuat sulit untuk memverifikasi klaim salah satu atau kombinasi dari unsur-unsur ini tanpa bukti kuat,” tambahnya.
Sementara itu, kelompok ultra-nasionalis lainnya tetap setia kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk White Power Ranger Squad (WPRS) dan Rusich, serta Gerakan Kekaisaran Rusia atau Warga Uni Soviet.
Angel Vukodinov mengasapi tumpukan biji bunga matahari yang tidak terjual di lumbungnya di Bulgaria tengah.