Rangkuman Hari Ke-409 Serangan Rusia ke Ukraina: 31 Anak yang Diculik Pulang | Menteri Kyiv ke India

KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-409 pada Sabtu (8/4/2023), ditandai dengan kembalinya 31 anak Ukraina yang diambil oleh Rusia.

Sementara itu, warga Ukraina menggelar peringatan satu tahun serangan Rusia di stasiun kereta api Kramatorsk yang menewaskan 61 orang dan melukai lebih dari 160 korban.

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah perkembangan perang Ukraina-Rusia terkini.

Baca juga: Dokumen Rahasia Bocor, AS dan NATO Siapkan Ukraina Serang Balik Rusia

1. 31 anak Ukraina yang diambil Rusia pulang

Sebanyak 31 anak yang dibawa secara ilegal ke Rusia dari wilayah-wilayah yang diduduki Mokswa, telah kembali ke Ukraina pada Sabtu (8/4/2023).

"Hari ini kami menyambut pulang 31 anak lagi yang telah diambil secara ilegal oleh Rusia dari wilayah pendudukan," tulis Mykola Kuleba, kepala badan amal Save Ukraine, di media sosial.

Anak-anak itu diambil dari wilayah Kharkiv dan Kherson, kata Save Ukraine yang berjuang melawan deportasi ilegal anak-anak Ukraina.

2. Peringatan 1 tahun serangan di stasiun Kramatorsk

Warga Ukraina di Kota Kramatorsk pada Sabtu (8/4/2023) meletakkan bunga untuk peringatan kecil di stasiun kereta pusat, satu tahun setelah rudal Rusia menghantam pusat transportasi itu dan menewaskan puluhan orang.

Serangan pada 8 April 2022 tersebut menewaskan 61 orang dan melukai lebih dari 160 korban, dalam salah satu serangan paling mematikan yang menargetkan warga sipil yang melarikan diri dari invasi Rusia.

"Apa yang bisa dikatakan? Teman dekat saya dan putrinya serta anjing mereka mati. Apa lagi yang bisa dikatakan?" kata Tetiana Syshchenko (67) kepada AFP sambil menangis.

Baca juga: Pentagon Selidiki Laporan Kebocoran Dokumen Rahasia Ukraina

3. Menteri Ukraina akan ke India

Seorang menteri dari Ukraina akan mengunjungi India mulai Minggu (9/4/2023) dalam pembicaraan tatap muka pertama antara kedua negara sejak invasi Rusia 2022.

India mengimpor sebagian besar perangkat keras militernya dari Rusia, dan sedang menjalankan penyeimbangan rumit antara peningkatan kerja sama keamanan dengan negara-negara Barat, serta ketergantungan pada Rusia untuk impor pertahanan dan minyak.

Hubungan keamanan yang sudah berlangsung lama dengan Rusia menempatkan New Delhi dalam posisi diplomatik canggung.

Meskipun menyerukan diakhirinya perang di Ukraina, New Delhi enggan mengecam invasi tersebut.