Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2023, 22:00 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Satu tim peneliti di China telah menerbitkan hasil analisis sampel yang diambil lebih dari tiga tahun yang lalu dari pasar yang dikaitkan dengan wabah Covid-19.

Pasar makanan laut dan satwa liar Huanan telah menjadi titik fokus dalam pencarian asal-usul virus corona itu.

Tapi ini adalah studi pertama yang melalui proses telaah-sejawat (peer-review) mengenai bukti biologis yang dikumpulkan dari pasar tersebut pada 2020.

Baca juga: WHO: China Negara Kunci Misteri Asal-usul Covid-19

Dengan menghubungkan virus dengan hewan-hewan yang dijual di pasar, itu dapat membuka jalur penyelidikan baru tentang asal-usul wabah.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sampel swab yang positif virus Covid-19 juga mengandung materi genetik dari hewan liar.

Beberapa ilmuwan mengatakan ini adalah bukti lebih lanjut bahwa penyakit tersebut awalnya ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke manusia.

Tetapi yang lain meminta kehati-hatian dalam menafsirkan temuan ini, dan masih belum jelas mengapa perlu waktu tiga tahun untuk konten genetik dari sampel itu dipublikasikan.

Teori lain berkisar pada anggapan bahwa virus itu secara tidak sengaja bocor dari laboratorium di Wuhan.

Baca juga: Jepang Akan Hapus Persyaratan Tes Covid-19 Setibanya dari China

Tidak ada bukti pasti

Tim peneliti China itu mengunggah versi awal studi mereka ke internet pada Februari 2022, namun mereka tidak mempublikasikan informasi genetik lengkap yang terkandung dalam sampel yang dikumpulkan dari pasar.

Pada Maret tahun ini, satu tim peneliti internasional lainnya membagikan penilaian mereka sendiri tentang apa yang telah diungkap oleh sampel swab dari pasar yang penting itu, setelah mendapati bahwa sekuens genetiknya telah diunggah di situs web berbagi data ilmiah.

Analisis baru ini, yang telah divalidasi oleh ilmuwan lain sebelum dipublikasikan di jurnal Nature, mencakup detail yang lebih penting tentang kandungan sampel tersebut, yang dikumpulkan dari kios, permukaan, kandang, dan mesin di dalam pasar.

Makalah tim peneliti China menunjukkan bahwa beberapa sampel - dikumpulkan dari daerah tempat satwa liar dijual - dinyatakan positif terkena virus.

Analisis mereka juga menunjukkan bahwa hewan yang sekarang diketahui rentan terhadap virus, terutama anjing rakun, dijual hidup-hidup di lokasi tersebut.

Baca juga: WHO Peringatkan Potensi Berbahaya Varian Covid-19 Baru

Sebelum wabah pada 2020, para ilmuwan mengambil foto-foto hewan, termasuk anjing rakun, yang dijual di pasar Huanan.E HOLMES/BBC INDONESIA Sebelum wabah pada 2020, para ilmuwan mengambil foto-foto hewan, termasuk anjing rakun, yang dijual di pasar Huanan.

Tetapi para peneliti China itu menekankan bahwa penemuan mereka tidak memberikan bukti pasti tentang asal-usul wabah.

"Sampel lingkungan ini tidak dapat membuktikan bahwa hewan-hewan tersebut terinfeksi," jelas makalah tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Global
Ribuan Perempuan Argentina Unjuk Rasa Bela Aborsi

Ribuan Perempuan Argentina Unjuk Rasa Bela Aborsi

Global
Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Global
[POPULER GLOBAL] Domba Yunani Santap Ganja | Nasib Travis King Terbaru

[POPULER GLOBAL] Domba Yunani Santap Ganja | Nasib Travis King Terbaru

Global
 Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Global
Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan 'Mungkin Berhantu' di Depan Rumah

Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan "Mungkin Berhantu" di Depan Rumah

Global
Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Global
Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Global
Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Global
Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Global
Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Global
AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

Global
Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Global
Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Global
Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com