Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ceramah di Jepang, Doktor Harvard Sukidi Terangkan Cinta Kasih dalam Islam

Kompas.com - 08/04/2023, 16:28 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Islam perlu dihadirkan ke ruang publik dalam wajah otentiknya yang indah. Api Islam menebarkan ajaran cinta kasih (loving-kindness) dan belas kasih (compassion) kepada sesama umat manusia di tengah kemajemukan agama.

Hal tersebut disampaikan aktivis Muhammadiyah Sukidi Mulyadi melalui ceramahnya di Masjid Indonesia Tokyo, Jepang, Jumat (7/04/2023).

Doktor lulusan Harvard itu mengajak umat Islam untuk menghadirkan wajah Islam yang indah dengan fondasi utama pada trilogi belas kasih (trilogy of compassion).

"Elemen pertama dari trilogi belas kasih dalam tradisi Islam berisikan ajakan untuk menumbuhkan kesadaran teologis tentang arti pentingnya God of compassion (al-Rahman) dan God of mercy (al-Rahim) dalam kehidupan umat Islam," ujar Sukidi dalam dalam keterangannya.

Baca juga: Berserulah, Islam Itu Cinta...

Kata-kata pembukaan al-Qur’an dan semua surah, kecuali surah at-Taubah, dimulai dengan doa "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".

Menurut Sukidi, doa ini harus dijiwai sepenuhnya oleh umat Islam, terutama mereka yang dipenuhi dengan kemarahan dan kebencian.

Umat Islam perlu meneladani sifat sejati dari kedua julukan Ilahi, yakni al-Rahman dan al-Rahim, yang masing-masing mengacu pada Tuhan yang penuh kasih sayang (loving-kindness) dan belas kasih (compassion).

Sukidi merujuk pada hadith Qudsi yang menegaskan bahwa, “Sesungguhnya kasih sayang dan rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.”

Elemen kedua, kata Sukidi, adalah peran kenabian Muhammad sebagai nabi yang menebarkan kasih sayang dan belas kasih kepada sesama (a prophet of mercy; nabi al-rahmah).

Dengan menjiwai Tuhan yang Maha Penyayang di antara para penyayang, Sukidi menegaskan bahwa Muhammad pun diutus oleh Tuhan untuk menunjukkan kasih sayang dan belas kasihnya.

"Tidak hanya kepada orang-orang terdekatnya, tetapi juga kepada semua umat manusia," kata Sukidi.

Baca juga: Apakah Marah-marah dan Berkata Kotor Membatalkan Puasa Seseorang?

Misi kasih sayang dan belas kasih Muhammad secara universal inilah yang menurut Sukidi merujuk pada pesan Tuhan, “...dan Kami tidak mengutusmu [Muhammad], kecuali sebagai rahmat bagi semua semesta alam” (Al-Anbiya’/21:107).

Elemen ketiga dan terakhir, menurut Sukidi, adalah peneguhan Islam sebagai agama yang menebarkan kasih sayang dan belas kasih kepada (din al-rahmah) bagi seluruh manusia dan semesta alam.

Sukidi menerangkan sebagai teladan terbaik dalam kehidupan umat Islam, Muhammad mengajarkan umatnya untuk berbelas kasih kepada siapa pun di muka bumi.

"Seorang muslim sejati harus menjiwai spirit kasih sayang dan belas kasih kepada semua orang dari berbagai keyakinan, etnis, ras, warna kulit, dan asal-usul, karena mereka semua setara dan layak dihormati secara penuh," ujarnya.

Dengan mengedepankan Islam sebagai agama kasih sayang dan belas kasihan, Sukidi mengajak umat Islam untuk menunjukkan etika sosial-kemanusiaan yang bertumpu pada kasih sayang dan belas kasih tidak hanya kepada sesama pemeluknya, tetapi juga kepada manusia lainnya dan semesta alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com