KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraian hari ke-415 pada Jumat (14/4/2023).
Ini termasuk, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengecam beredarnya video yang menunjukkan pemenggalan kepala seorang tawanan perang Ukraina.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang menciptakan sistem pemberitahuan wajib militer elektronik atau digital.
Sistem ini akan membuat laki-laki Rusia hampir tidak mungkin lagi untuk bisa menghindari program wajib militer.
Untuk selengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-415 yang dapat Anda simak:
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Jumat mendesak China untuk meminta Rusia menghentikan perang di Ukraina.
"Bagus bahwa China telah mengisyaratkan komitmennya untuk sebuah solusi, tetapi saya harus mengatakan terus terang bahwa saya bertanya-tanya mengapa posisi China sejauh ini tidak memasukkan seruan kepada agresor Rusia untuk menghentikan perang," kata dia dalam konferensi pers bersama Menlu China di Beijing setelah pertemuan mereka, dikutip dari AFP.
Baerbock menyampaikan, kunjungan Presiden China Xi Jinping baru-baru ini ke Moskwa menunjukkan bahwa tidak ada negara lain yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap Rusia selain China.
Badan Energi Internasional (IEA) pada Jumat menyatakan, ekspor minyak Rusia melonjak ke level tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir pada Maret meski ada sanksi dari Barat atas invasi ke Ukraina.
Namun, pendapatan Rusia terhitung turun tajam dibanding tahun lalu.
Barat telah memberlakukan banyak sanksi terhadap Rusia sejak Moskwa menginvasi Ukraina pada Februari 2022, termasuk pembatasan harga pada ekspor minyaknya dan embargo UE.
Tetapi, dalam laporan pasar minyak bulanannya, IEA mengatakan, total pengiriman dari Rusia naik 600.000 barel per hari menjadi 8,1 juta barel per hari bulan lalu. Ini level ekspor tertinggi sejak April 2020.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada Jumat mengatakan Armada Pasifik negara itu telah meluncurkan latihan tempur dadakan ketika ketegangan berkecamuk dengan Barat terkait Ukraina.
Kremlin menyebut, latihan itu sebagai latihan rutin dan ditujukan untuk mengembangkan angkatan bersenjata Rusia.
Pada pertemuan dengan petinggi Rusia, Shoigu mengatakan Armada Pasifik, yang berkantor pusat di pelabuhan Vladivostok, telah diposisikan dalam keadaan siaga tinggi selama digelar latihan cepat.