Negara-negara tetangga Ukraina di Eropa disebut mengalami peningkatan kedatangan jagung, gandum, dan bunga matahari dari Kyiv.
Hal ini pun menyebabkan pasokan komoditas terisi penuh dan menurunkan harga lokal.
Para petani di Polandia kemudian protes menteri pertanian Polandia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Rusia mengeklaim telah memukul mundur upaya pasukan Ukraina menyusup ke wilayah Rusia di wilayah perbatasan Bryansk.
Rusia menyebut tindakan Ukraina ini sebagai upaya ilegal.
Rusia melaporkan insiden serupa 11 hari lalu.
Gedung Putih memberikan tanggapan setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan bahwa AS mendorong perang di Ukraina.
"Dalam kasus ini, Brasil menirukan propaganda Rusia dan China tanpa melihat fakta sama sekali," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan pada Senin.
Pada Sabtu (15/4/2023), selama kunjungan ke China, Lula mengatakan AS perlu berhenti mendorong perang dan mulai berbicara tentang perdamaian.
Brasil pada Senin menolak kritik AS bahwa Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menirukan propaganda Rusia dan China tentang perang di Ukraina.
Juru bicara keamanan nasional AS John Kirby seperti diketahui telah membuat tuduhan tersebut setelah Lula mengatakan bahwa Amerika Serikat mendorong perang saat berada di China.
Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira berkata tentang Kirby.
"Saya tidak tahu bagaimana atau mengapa dia sampai pada kesimpulan itu tetapi saya tidak setuju sama sekali," jelasnya.
Menteri luar negeri Rusia bertemu dengan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva di Brasil pada Senin.
Hal ini nyatanya terjadi ketika Washington mengkritik pernyataan Presiden Brasil baru-baru ini tentang dukungan pertahanan AS untuk Ukraina.
Lula baru saja melakukan perjalanan ke China dan Uni Emirat Arab.
Di sana, dia mengutarakan tuduhan bahwa Amerika Serikat telah mmendorong perang di Ukraina .
Dia juga mengatakan Amerika Serikat dan Eropa perlu mulai berbicara tentang perdamaian, serta Kyiv berbagi kesalahan atas konflik tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.