Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPEC+ Lagi-lagi Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Segera Melambung

Kompas.com - 03/04/2023, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

RIYADH, KOMPAS.com – Arab Saudi dan beberapa negara anggota OPEC+ pada Minggu (2/4/2023) mengumumkan pemangkasan produksi minyak lagi dengan total 1,16 juta barel per hari.

Pengumuman tersebut merupakan langkah mengejutkan yang menurut para analis akan menyebabkan kenaikan harga minyak dengan cepat.

Padahal pada Oktober 2022, OPEC+, kelompok produsen minyak yang dipimpin Arab Saudi dan Rusia, mengumumkan pemangkasan produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari.

Baca juga: Pengaruh China di Timur Tengah Makin Kuat, Tantang Dominasi AS di Kawasan Kaya Minyak

Kesepakatan terbaru tersebut membuat volume produksi OPEC+ secara total dipotong menjadi 3,66 juta barel per hari.

Jumlah ini setara dengan 3,7 persen dari permintaan global, sebagaimana dilansir Reuters. Pemotongan produksi minyak terbaru secara efektif berlaku Mei hingga akhir tahun ini.

Setelah pertengahan tahun 2022, tren harga minyak bumi terus menurun.

Baca juga: Aramco Raup Laba Rp 2.497 Triliun karena Harga Minyak Melonjak, Hampir Setara Pendapatan RI

Bulan lalu, harga minyak acuan Brent dan West Texas Intermediate (WTI) sempat anjlok hingga 70 dollar AS per barel, yang merupakan rekor terendah dalam 15 bulan terakhir.

Setelah itu, harga minyak bumi mengalami rebound dan menuju 80 dollar AS per barel.

Sebagai pengingat, harga minyak acuan Brent sempat melampaui 120 dollar AS per barel-nya pada Maret 2022 dan Juni 2022.

Baca juga: Kesepakatan Minyak Jerman-Kazakhstan Untungkan Rusia

Harga minyak akan melonjak

Rincian negara-negara anggota OPEC+ yang memangkas produksi minyak adalah: Arab Saudi mengurangi 500.000 barel per hari, Uni Emirat Arab (UEA) 144.000 barel per hari, Kuwait 128.000 barel per hari, Irak 211.000 barel per hari, Algeria 48.000 barel per hari, Oman 40.000 barel per hari, dan Kazakhstan 78.000 barel per hari.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada Minggu bahwa Moskwa akan memperpanjang pemotongan produksi sebesar 500.000 barel per hari hingga akhir tahun 2023.

Rusia mengumumkan pemotongan produksi minyaknya secara sepihak pada Februari setelah Barat memperkenalkan pembatasan harga minyak Rusia.

Keputusan beberapa negara OPEC+ yang memangkas produksi minyak lebih lanjut kemungkinan akan membuat harga minyak naik sebesar 10 dollar AS per barel, menurut kepala perusahaan investasi Pickering Energy Partners.

Baca juga: Protes Perusahaan Minyak China di Kolombia Rusuh, 79 Polisi Disandera Warga Desa

Sementara itu, broker minyak PVM mengatakan bahwa pihaknya memprediksi harga minyak bumi akan langsung melonjak saat perdagangan dimulai setelah akhir pekan.

Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan, pengurangan produksi minyak secara sukarela tersebut adalah tindakan pencegahan yang bertujuan mendukung stabilitas pasar minyak.

OPEC mengambil langkah pre-emptive jika ada kemungkinan penurunan permintaan,” kata Amrita Sen, pendiri sekaligus direktur Energy Aspects.

Pemerintah AS mengatakan, pemangkasan produksi minyak lebih lanjut dari OPEC+ adalah keputusan yang tidak bijak.

Baca juga: OPEC+ Pangkas Produksi, Arab Saudi Bantah Bikin Minyak Jadi Senjata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com