Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Peringatkan Ancaman Krisis Air Dunia, Krisis Iklim Bikin Tambah Parah

Kompas.com - 23/03/2023, 17:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com – Dunia menghadapi ancaman besar berupa krisis air yang sangat parah menurut laporan terbaru PBB berjudul World Water Development Report.

Laporan tersebut dirilis pada Selasa (21/3/2023) dan diluncurkan pada malam puncak pertemuan mengenai sumber daya air di Markas PBB di New York, AS, sebagaimana dilansir CNN.

Ancaman nyata tersebut menghantui dunia karena meningkatnya permintaan air dan dampak dari krisis iklim yang mengancam eksistensi sumber daya air.

Baca juga: Kekeringan Parah di Spanyol Munculkan Gereja yang Terendam

Selama 40 tahun terakhir, konsumsi air meningkat rata-rata 1 persen per tahun. Hal ini didorong oleh pertumbuhan populasi dan pola konsumsi yang berubah.

Pada 2016, jumlah orang di kota-kota di dunia yang menghadapi kelangkaan air mencapai 930 juta jiwa.

Jumlah ini diproyeksikan meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2050 di mana 2,4 miliar orang di perkotaan akan terancam menghadapi kelangkaan air. Permintaan air perkotaan diperkirakan akan meningkat sebesar 80 persen pada 2050.

Penulis utama World Water Development Report, Richard Connor, mengatakan dalam konferensi pers bahwa jika tidak ada aksi nyata mengatasi masalah kelangkaan, krisis air global pasti terjadi.

Baca juga: Italia Hadapi Peringatan Kekeringan Baru, Kanal-kanal Venesia Mengering

Masalah besar

Saat ini pun, akses air sudah menjadi masalah besar. Sebanyak 2 miliar orang di seluruh dunia tidak mendapatkan akses air minum yang layak.

Selain itu, 3,6 miliar jiwa kekurangan akses ke sanitasi yang dikelola dengan aman, menurut laporan tersebut.

Sekitar 10 persen dari populasi global saat ini sudah tinggal di negara-negara dengan sumber daya air yang kritis.

Sementara itu, kelangkaan air musiman akan meningkat di daerah-daerah air yang melimpah termasuk di Afrika Tengah, Asia Timur, dan sebagian Amerika Selatan, menurut laporan tersebut.

Baca juga: Penampakan Kuil Bersejarah di Pulau Luoxingdun Usai Danau Air Tawar Terbesar China Terdampak Kekeringan Parah

Sedangkan kelangkaan air akan semakin parah di Timur Tengah dan kawasan Sahel di Afrika, yang pasokan airnya sudah sedikit.

Kekeringan ekstrem dan berkepanjangan, yang semakin sering dan parah akibat krisis iklim, juga memberi tekanan pada ekosistem.

Selain berimbas kepada manusia, kondisi tersebut juga dapat menimbulkan konsekuensi mengerikan bagi spesies tumbuhan dan hewan.

Connor mengungkapkan, berbagai solusi yang bisa dilakukan termasuk kerja sama internasional yang lebih baik untuk menghindari konflik atas sumber daya air.

Baca juga: Perubahan Iklim: 2022 Disebut Tahun Panas dan Kekeringan

Dia menambahkan, berbagai upaya untuk mengurangi polusi yang membuat pemanasan global harus dilakukan. Selain itu, mesti dijalin kolaborasi lebih lanjut dan meningkatkan akses ke sumber daya air.

“Ada kebutuhan mendesak untuk membangun mekanisme internasional yang kuat untuk mencegah krisis air global lepas kendali,” kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay.

Air adalah masa depan kita bersama, dan penting untuk bertindak bersama untuk membaginya secara adil dan mengelolanya secara berkelanjutan,” sambungnya.

Baca juga: Setengah China Dilanda Kekeringan, Sentuh Dataran Tinggi Tibet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com