Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Parah di Spanyol Munculkan Gereja yang Terendam

Kompas.com - 18/03/2023, 16:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MADRID KOMPAS.com - Spanyol berada dalam cengkeraman kekeringan jangka panjang.

Sudah 36 bulan negara tersebut memiliki curah hujan di bawah rata-rata.

Beberapa wilayah di Spanyol bahkan sangat kekeringan sehingga para pejabat telah meminta penduduk menghentikan penggunaan air dan ahli meteorologi memperingatkan hal yang lebih buruk dapat terjadi.

Baca juga: Italia Hadapi Peringatan Kekeringan Baru, Kanal-kanal Venesia Mengering

Akibat kekeringan parah, ketinggian air di beberapa waduk di Catalonia, yang mengelilingi Barcelona juga terpantau turun drastis.

Kondisi itu membuat monumen lama seperti jembatan dan menara lonceng gereja muncul kembali.

Badan meteorologi Spanyol AEMET telah memperingatkan, cuaca akan menjadi lebih kering dan lebih panas dari biasanya pada musim semi ini di sepanjang pantai Mediterania timur laut yang mencakup Catalonia.

Dikatakan bahwa, cuaca kering tersebut salah satunya dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan.

"Ini adalah area yang dapat kami gambarkan sebagai tanah tak bertuan karena tidak terpengaruh oleh badai yang datang dari Atlantik dan Mediterania," kata juru bicara AEMET Ruben del Campo merujuk ke wilayah Spanyol timur laut.

Dia menilai perubahan iklim menjadi salah satu faktor utama penyebab kekeringan parah di Spanyol.

Baca juga: Penampakan Kuil Bersejarah di Pulau Luoxingdun Usai Danau Air Tawar Terbesar China Terdampak Kekeringan Parah

"Gelombang panzs di wilayah geografis planet ini lebih sering terjadi, meningkat lebih sering daripada di wilayah lain," katanya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Kekeringan Spanyol secara nasional yang diukur selama 12 bulan terakhir sebenarnya tidak lebih buruk daripada yang terjadi pada tahun 2017, 2012, dan 2005. Tetapi, tingkat air rata-rata di waduk Catalonia hanya 27 persen atau sedikit di atas tingkat di beberapa bagian wilayah selatan Andalucia.

Setelah 25 bulan tanpa hujan yang signifikan, Catalonia awal bulan ini meminta sebagian besar dari tujuh juta penduduknya untuk mengurangi penggunaan air sebesar 8 persen di rumah, 15 persen di industri, dan 40 persen di pertanian.

Di waduk Sau yang berada 100 km di utara Barcelona, volume airnya kini hanya terisi 10 persen.

Akses ke waduk telah dibatasi karena kekhawatiran akan adanya orang yang terjebak di dalam lumpur.

Baca juga: Perubahan Iklim: 2022 Disebut Tahun Panas dan Kekeringan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com