COHASSET, KOMPAS.com - Seorang mantan karyawan sebuah kota di Massachusetts menghadapi dakwaan atas dugaan mendirikan operasi penambangan mata uang kripto rahasia di ruang penjelajahan terpencil di sebuah sekolah.
Nadeam Nahas, 39 tahun, diadili atas tuduhan penipuan penggunaan listrik dan perusakan sekolah.
Dilansir dari Associated Press, polisi menanggapi Sekolah Menengah Cohasset pada Desember 2021 setelah direktur fasilitas kota menemukan kabel listrik, pekerjaan saluran sementara, dan banyak komputer yang tampaknya tidak pada tempatnya saat melakukan pemeriksaan rutin sekolah.
Baca juga: “Raja Kripto” Sam Bankman-Fried Dibebaskan dengan Jaminan Hampir Rp 4 Triliun
Hal ini disampaikan Kepala Departemen Kepolisian Cohasset William Quigley.
Dia menghubungi direktur TI kota, yang menentukan bahwa itu adalah operasi penambangan cryptocurrency yang terhubung secara tidak sah ke sistem kelistrikan sekolah.
Layanan Investigasi Penjaga Pantai dan Departemen Keamanan Dalam Negeri membantu melepas dan memeriksa peralatan dengan aman.
Penambangan kripto, proses memvalidasi transaksi mata uang kripto dan menciptakan mata uang kripto baru, menghabiskan banyak listrik.
Nahas, asisten direktur fasilitas kota, ditetapkan sebagai tersangka setelah penyelidikan selama tiga bulan.
Baca juga: Hakim Bahama Tolak Jaminan untuk Pembebasan Bos Kripto FTX Sam Bankman-Fried
Setelah sidang karena alasan, pengaduan pidana dikeluarkan. Nahas kemudian mengundurkan diri dari pekerjaannya di kota itu pada awal 2022, kata polisi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.