ROMA, KOMPAS.com - Kepala Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengatakan pada Sabtu (25/2/2023) bahwa dia dihadapkan pada pemandangan apokaliptik ketika mengunjungi daerah-daerah yang dilanda gempa di Turkiye selatan.
Gempa bumi kuat, yang dimulai pada 6 Februari, telah melanda Turkiye dan negara tetangga Suriah, menewaskan lebih dari 50.000 orang, menurut angka terbaru yang dirilis pada hari Jumat (24/2/2023).
"Hanya ada satu cara untuk menggambarkan apa yang saya lihat hari ini: apokaliptik," kata Direktur Eksekutif WFP David Beasley setelah mengunjungi kota Antakya di provinsi Hatay, Turkiye.
Baca juga: Turkiye Tangkap 184 Orang Terkait Runtuhnya Bangunan saat Gempa
"Seluruh lingkungan telah diratakan. Rumah hancur, sekolah dan toko tutup. Nyawa tercabik-cabik. Skala kehancuran di sini benar-benar tidak dapat dipahami," katanya, seperti dilansir dari Reuters.
Pejabat itu menambahkan bahwa situasi di pihak Suriah merupakan malapetaka di atas bencana, merujuk pada perang saudara selama 12 tahun terakhir.
WFP mengatakan Beasley mengunjungi pusat logistik PBB di mana truk-truk berisi makanan dan persediaan darurat lainnya sebelum menyeberang ke barat laut Suriah.
Dia menekankan urgensi untuk meningkatkan pengiriman makanan ke Suriah melalui semua rute, tanpa batasan apa pun dan menyerukan semua pihak untuk memfasilitasi akses.
Suriah Barat Laut, yang dikendalikan oleh kelompok oposisi yang berperang dengan Presiden Bashar al-Assad dan yang memiliki populasi yang sudah bergantung pada bantuan untuk kebutuhan dasar, adalah wilayah negara yang paling terpukul.
Pengiriman bantuan yang meningkat terkait dengan pembukaan penyeberangan tambahan dari Turkiye ke daerah yang dikuasai pemberontak.
Baca juga: Turkiye Bangun Kembali Rumah untuk 1,5 Juta Warga Terdampak Gempa
Salah satunya, Bab al-Hawa, sudah digunakan di bawah otorisasi Dewan Keamanan PBB dan Assad telah memberikan izin luar biasa untuk membuka dua lainnya selama tiga bulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.