Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan: Turkiye Akan Bangun 199.739 Rumah Baru di Wilayah Terdampak Gempa

Kompas.com - 21/02/2023, 06:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

HATAY, KOMPAS.com - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turkiye akan membangun hampir 200.000 rumah baru di wilayah-wilayah yang hancur akibat gempa besar dua minggu lalu.

Gempa berkekuatan M 7,8 pada 6 Februari dan gempa-gempa susulannya dilaporkan telah menewaskan lebih dari 41.000 orang di Turkiye dan menyebabkan jutaan orang kehilangan rumah.

Erdogan tampak ingin menunjukkan bahwa pemerintahnya akan melakukan segala upaya untuk penduduk yang terkena dampak bencana.

Baca juga: Erdogan: Gempa di Turkiye Sama Kuatnya dengan Ledakan Bom Atom

Dia tengah menghadapi ujian politik terbesarnya dalam pemilihan presiden yang akan diadakan pada bulan Mei mendatang.

Erdogan mengatakan, sekitar 118.000 bangunan runtuh dan memerlukan pembongkaran segera atau rusak parah akibat gempa.

Dia berjanji pekerjaan rekonstruksi untuk pembangunan 199.739 rumah baru akan dimulai pada Maret nanti.

Ini termasuk lebih dari 130.000 rumah di Provinsi Hatay, Kahramanmaras, dan Malatya yang paling parah terkena dampak gempa Turkiye.

"Tidak satu pun dari bangunan ini yang tingginya lebih dari tiga atau empat lantai," janji Erdogan pada Senin (20/2/2023), setelah gempa menyebabkan beberapa blok apartemen bertingkat tinggi runtuh.

Baca juga: Erdogan Akui Ada Masalah dalam Pemerintahannya Saat Respons Gempa

Para ahli mengatakan, meskipun Turkiye memiliki peraturan yang tepat, perusahaan konstruksi seringkali membangun rumah dengan kualitas buruk yang tidak mampu menahan guncangan kuat.

"Bangunan akan dibangun di atas tanah yang kokoh dan menggunakan metode yang benar," janji Erdogan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Dia mengatakan, rumah baru akan dibangun jauh dari garis patahan, lebih dekat ke pegunungan yang akan melindungi dari masalah yang dapat disebabkan oleh tanah lunak.

“Kami akan mulai memindahkan warga kami yang tinggal di tenda dan kota kontainer ke rumah mereka yang kokoh, aman, dan nyaman dalam waktu satu tahun,” tambah Erdogan.

Dia menyampaikan, negara akan menyediakan perlindungan bagi sekitar 1,6 juta orang di wilayah tersebut.

Dia berbicara setelah melakukan kunjungan ke daerah yang terkena dampak gempa Turkiye di Provinsi Hatay.

Sementara itu, Erdogan mengatakan, tim penyelamat telah menyelamatkan 114.834 orang dari reruntuhan.

Upaya pencarian dan penyelamatan telah berakhir di sembilan provinsi, tetapi hingga Minggu (19/2/2023) tetap dilanjutkan di Hatay dan Kahramanmaras.

Baca juga: Erdogan Kunjungi Turkiye Selatan, Pantau Kondisi Gempa

"Kami akan membangun Antakya baru, Iskenderun, Arsuz," kata Erdogan, mengacu pada kota-kota di Hatay yang diratakan oleh gempa.

Kota Antakya, yang pernah menjadi rumah bagi segudang peradaban, terbengkalai setelah gempa, dengan masjid dan gereja berusia berabad-abad hancur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com