Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Majukan Pemilu Turkiye 1 Bulan, Waktu Oposisi Menipis

Kompas.com - 23/01/2023, 13:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Recep Tayyip Erdogan memajukan pemilu Turkiye menjadi 14 Mei 2023, sebulan lebih awal dari yang dijadwalkan.

Pemilu Turkiye kali ini bisa menjadi sangat menantang bagi pemerintahan Erdogan, karena dibelit persoalan ekonomi, proyek pembangunan besar, hingga perselisihan dengan negara tetangga, perang, serta kudeta yang gagal.

"Saya akan menggunakan wewenang saya... (untuk) memajukan tanggal pemilu menjadi 14 Mei," kata Erdogan dalam video dari pertemuannya dengan kaum muda di kota Bursa, akhir pekan lalu.

Baca juga: Uganda Tendang China dari Proyek Rel Kereta, Beralih ke Turkiye

Kantor berita AFP melaporkan, pemilu Turkiye awalnya dijadwalkan pada 18 Juni 2023.

"Ini bukan pemilihan awal tetapi memajukannya," lanjut Erdogan dalam video yang dibagikan oleh kantornya.

Erdogan menambahkan, pihaknya sudah menyetujui penyesuaian jadwal ini dengan mitra koalisi sayap kanan junior agar tidak bentrok dengan ujian sekolah.

Kampanye pemilu Turkiye akan dimulai pada 10 Maret 2023, membuat waktu oposisi menipis untuk mempersiapkan diri.

Oposisi selama berbulan-bulan berusaha menyepakati satu kandidat untuk menantang Erdogan di pemilu Turkiye.

Baca juga:

Meski oposisi diuntungkan dengan inflasi tinggi Turkiye dan melemahnya mata uang, ketidaksepakatan internal mereka justru menguntungkan Erdogan.

Presiden yang menjabat sejak 2014 tersebut menggunakan dominasi pemerintah di media untuk mengontrol debat politik.

Sumber partai oposisi pekan ini mengatakan kepada AFP, calon mereka akan diumumkan pada Februari 2023.

Baca juga: Erdogan: Turkiye Bersiap Luncurkan Operasi Darat di Suriah untuk Netralkan 254 Teroris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com