Erdogan Minta Putin "Bersihkan" Pasukan Kurdi dari Suriah Utara

ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (11/12/2022) bahwa Kremlin harus "membersihkan" pasukan Kurdi dari Suriah utara.

Erdogan telah mengancam akan meluncurkan serangan militer baru ke Suriah utara untuk mengusir pasukan Kurdi yang dia tuduh sebagai dalang atas ledakan bom yang menewaskan enam orang di Istanbul pada November lalu.

Perjanjian tahun 2019 antara Rusia dan Turkiye telah mengakhiri serangan darat lainnya dengan menetapkan "zona aman" sepanjang 30 km untuk melindungi Turkiye dari serangan lintas batas dari wilayah Suriah.

Baca juga: Protes Iran: Iran Tambah Pasukan di Kurdi, Sholat Jumat Diselipi Seruan Anti-Kekerasan

Erdogan menuduh Rusia - pemain kunci dalam konflik Suriah yang mendukung Presiden Bashahr al-Assad - gagal menindaklanjuti kesepakatan itu.

Menurut Kantor Kepresidenan Turkiye, Erdogan telah mengatakan kepada Putin via telepon pada hari Minggu bahwa penting untuk membersihkan pejuang Kurdi dari perbatasan hingga kedalaman setidaknya 30 km.

“Erdogan menyatakan ini adalah prioritas," kata kepresidenan Turkiye, sebagaimana dikutip dari AFP.

Beberapa pasukan Kurdi ditempatkan di daerah-daerah di bawah kendali militer Rusia.

Yang lain telah berperang dengan Amerika Serikat melawan jihadis dari kelompok Negara Islam.

Baca juga:

• Iran Gencarkan Penindasan di Wilayah Kurdi, 4 Orang Tewas
• Iran Luncurkan Serangan Rudal dan Drone Mematikan ke Kelompok Kurdi di Irak
• ISIS Bertempur dengan Pasukan Kurdi di Suriah, 129 Orang Tewas

Baik Rusia dan AS telah memberikan tekanan diplomatik pada Turkiye untuk tidak meluncurkan kampanye darat baru.

Turkiye telah menyerang posisi Kurdi di dekat perbatasan dengan tembakan artileri dan serangan pesawat tak berawak sejak 20 November sebagai tanggapan atas ledakan bom di Istanbul.

Tapi Turkite belum mengalirkan kekuatan besar untuk mendukung yang sudah ditempatkan di daerah itu.

Kelompok Kurdi sendiri telah menyangkal keterlibatan dalam serangan bom di Istanbul.

Baca juga: ISIS Serang Desa di Irak, 4 Pasukan Kurdi Tewas