KYIV, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada Senin (20/2/2023).
Kunjungan Biden dilakukan jelang peringatan satu tahun invasi Rusia. Ia menyatakan bahwa dukungan Washington ke Kyiv tak tergoyahkan, dan mengumumkan lebih banyak bantuan untuk Ukraina.
Deutsche Welle (DW) melaporkan, sirene serangan udara terdengar di Kyiv sesaat sebelum berita kedatangan Biden dikonfirmasi.
Baca juga: Kremlin: Biden Pegang Kunci Akhiri Perang Ukraina, tapi Tidak Dipakai
Air raid sirens heard all over the Ukrainian capital Kyiv this morning amid reports of a high ranking official visit pic.twitter.com/tglAhly1GQ
— Aya Ibrahim (@ayakibrahim) February 20, 2023
Kunjungan Biden ke Ukraina tidak diumumkan sebelumnya karena alasan keamanan. Ini adalah kali pertama presiden berusia 80 tahun itu berkunjung ke Ukraina sejak invasi Rusia.
Anggota parlemen Ukraina Oleksiy Goncharenko mengatakan, Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat sirene serangan udara masih terdengar di Kyiv.
Kedua presiden juga dilaporkan mengunjungi Wall of Remembrance of the Fallen for Ukraine di Kyiv.
Baca juga:
.@POTUS in Kyiv. Goes along with @ZelenskyyUa, the sounds of an air alarm sound. pic.twitter.com/Xq5YzP8uGv
— Oleksiy Goncharenko (@GoncharenkoUa) February 20, 2023
"Saat dunia bersiap untuk memperingati satu tahun invasi brutal Rusia ke Ukraina, saya berada di Kyiv hari ini untuk bertemu Presiden Zelensky dan menegaskan kembali komitmen kami yang tak tergoyahkan dan tak kunjung padam terhadap demokrasi, kedaulatan, dan integritas teritorial Ukraina," kata Biden dalam pidatonya, dikutip dari DW.
Presiden ke-46 AS tersebut melanjutkan, dia akan mengumumkan pengiriman peralatan perang lebih lanjut ke Ukraina termasuk amunisi artileri, sistem anti-lapis baja, dan radar pengawasan udara.
Menurut laporan media-media yang dihimpun DW, paket bantuan baru itu bernilai sekitar 500 juta dollar AS (Rp 7,57 triliun).
Washington akhir pekan ini akan mengumumkan lebih banyak sanksi terhadap individu dan perusahaan yang terkait dengan mesin perang Rusia, tambahnya.
"Satu tahun kemudian, Kyiv berdiri. Dan Ukraina berdiri. Demokrasi berdiri," imbuh Biden dalam pidatonya di Istana Mariinsky, Kyiv.
Baca juga: Pemerintah AS Ditekan Anggota Parlemen Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.