BUENOS AIRES, KOMPAS.com – Inflasi Argentina dalam 12 bulan antara Januari hingga Desember 2022 menembus 94,8 persen.
Inflasi tahunan pada 2022 melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan 2021 dan merupakan rekor tertinggi sejak 1991.
Dilansir dari Reuters, Kamis (12/1/2023), inflasi yang meroket tersebut semakin melemahkan daya beli masyarakat.
Baca juga: Perusahaan Ini Beri Bantuan Rp 10 Juta ke Pegawai untuk Ringankan Dampak Inflasi
Menurut badan statistik nasional Argentina, INDEC, inflasi tahunan pada 2022 merupakan lonjakan tertinggi dalam lebih dari 30 tahun terakhir.
Argentina saat ini sedang berjuang melawan salah satu tingkat inflasi tertinggi di dunia.
Melonjaknya harga menghambat pertumbuhan dan memaksa pemilik tempat usaha untuk terus menaikkan harga.
“Uangnya tidak cukup, gajinya tidak cukup, inflasi terus meningkat dan kami sudah memulai tahun ini dengan kenaikan tarif bus, pakaian, makanan,” kata salah satu warga, Griselda Melle, kepada Reuters.
Baca juga: Siap-siap, Pemulihan Ekonomi China Berpotensi Lecutkan Inflasi Dunia
“Itu adalah faktor psikologis yang membuat Anda lelah karena upah tidak naik seperti kenaikan inflasi,” kata Aurelio Narvaja, seorang guru berusia 41 tahun.
Dalam sebuah wawancara, Menteri Ekonomi Argentina Sergio Massa memproyeksikan inflasi bulanan pada Desember 2022 tidak akan melebihi 5 persen.
Dia menambahkan bahwa inflasi bulanan akan turun menjadi sekitar 3 persen pada April tahun ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.