Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Serbia Siaga Tinggi di Perbatasan dengan Kosovo

Kompas.com - 27/12/2022, 08:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BELGRADE, KOMPAS.com - Tentara Serbia berada pada tingkat siaga tertinggi, kata Menteri Pertahanan Milos Vucevic pada Senin (26/12/2022) malam.

Hubungan negara Balkan tersebut semakin tegang dengan negara tetangganya yakni Kosovo atas penembakan dan blokade baru-baru ini.

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008, tetapi Belgrade tidak mengakuinya, sehingga 120.000 etnis Serbia di Kosovo untuk menentang otoritas Pristina (ibu kota Kosovo)--terutama di utara lokasi etnis Serbia menjadi mayoritas.

Baca juga: Serbia-Kosovo Bersitegang, Baku Tembak Pecah di Perbatasan

Tentara Serbia sudah meningkatkan kewaspadaan dengan Kosovo beberapa kali dalam tahun-tahun terakhir. Kali terakhir adalah pada November 2022 setelah mengeklaim beberapa drone memasuki wilayah udara Serbia dari provinsinya yang memisahkan diri.

"Presiden Serbia...memerintahkan tentara Serbia untuk berada pada tingkat kesiapan tempur tertinggi, yaitu pada tingkat penggunaan angkatan bersenjata," ujar Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic, dikutip dari kantor berita AFP.

Dia menambahkan, Presiden Aleksandar Vucic juga memerintahkan angkatan bersenjata khusus untuk ditingkatkan dari 1.500 menjadi 5.000.

Kementerian Dalam Negeri Serbia juga mengumumkan "semua unit (akan) segera berada di bawah komando kepala staf umum".

Baca juga: Piala Dunia: FIFA Selidiki Federasi Serbia Terkait Bendera yang Masukkan Kosovo

Perintah Vucic ini keluar setelah panglima militer Jenderal Milan Mojsilovic dikirim ke perbatasan dengan Kosovo pada Minggu (25/12/2022).

Kosovo Utara bergejolak sejak November 2022 ketika ratusan pekerja etnis Serbia yang tergabung dalam kepolisian Kosovo serta cabang yudisial seperti hakim dan jaksa keluar dari pekerjaan.

Mereka protes atas keputusan kontroversial melarang orang Serbia yang tinggal di Kosovo menggunakan pelat nomor yang dikeluarkan Belgrade.

Kebijakan tersebut dibatalkan oleh Kosovo, tetapi pemogokan massal menciptakan kekosongan keamanan di negara tersebut.

Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic pekan lalu mengatakan, situasi dengan Kosovo di ambang konflik bersenjata.

Dewan keamanan Kosovo yang bertemu pada Senin (26/12/2022) menyalahkan Serbia atas kemerosotan terbaru dalam hubungan ini.

Ia berujar, negara tetangga itu "bertindak dengan segala cara yang tersedia melawan tatanan konstitusional Republik Kosovo".

Orang Serbia berjumlah sekitar 120.000 dari total 1,8 juta penduduk Kosovo.

Baca juga: Rusia Serukan Solusi Diplomatik untuk Ketegangan Kosovo-Serbia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com