Dia kemudian menangkap jurnalis dan pemimpin oposisi, menyensor surat kabar dan stasiun televisi, memulai rezim otokratis yang berlangsung selama hampir satu dekade.
Baca juga: Presiden Baru Peru Ambil Sumpah Kabinetnya dengan Janji Antikorupsi
Castillo menyalin trik yang sama tetapi dia gagal. Analis politik Iván Lanegra, berkomentar bahwa Castillo adalah diktator selama dua jam.
Bagi banyak orang, itu adalah akhir yang pas untuk jangka waktu 17 bulan yang membawa bencana.
Mantan guru sekolah itu berurusan dengan sekitar 80 menteri dan dirundung tuduhan korupsi, dengan enam penyelidikan yang sedang berlangsung oleh jaksa agung negara itu.
Baca juga: Pasca-Kisruh Pemakzulan, Presiden Baru Peru Terbuka Bahas Pemilu Lebih Awal
Pakar konstitusi mengatakan pengumuman Castillo adalah perebutan kekuasaan ilegal, tetapi pemerintah Argentina, Bolivia, Kolombia, dan Meksiko menolak untuk mengakui Boluarte sebagai kepala negara Peru yang sah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.