Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plot Kudeta Jerman: Siapa Dalangnya dan Seberapa Berbahaya?

Kompas.com - 09/12/2022, 11:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.comJerman gempar setelah Jaksa mengatakan ada kelompok sayap kanan yang sedang mempersiapkan kudeta disertai kekerasan.

Kudeta itu disebut bakal menggulingkan pemerintah dan mengangkat keturunan keluarga kerajaan di Jerman sebagai pemimpin nasional.

Pada Rabu (7/12/2022) malam, pihak berwenang Jerman menangkap 25 anggota serta pendukung kelompok sayap kanan tersebut.

Baca juga: Jerman: Ancaman Nuklir Rusia Berkurang berkat Tekanan Internasional

Otoritas Jerman kemungkinan akan melakukan penangkapan dan penggerebekan lanjut dalam beberapa hari mendatang, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (8/12/2022).

“Berdasarkan pengalaman saya, biasanya ada gelombang kedua penangkapan," kata Georg Maier, Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Thuringia, Jerman, kepada Deutschlandfunk.

Mantan anggota keluarga kerajaan Jerman yang akan mereka angkat sebagai pemimpin nasional adalah Heinrich XIII Prinz Reuss.

Reuters melaporkan, Heinrich XIII Prinz Reuss adalah keturunan dari keluarga kerajaan Reuss di Thuringia.

Baca juga: Jerman Diguncang Ancaman Kudeta Sayap Kanan, 25 Orang Ditangkap

Plot kudeta Jerman

Terinspirasi oleh ideologi sayap kanan dan ahli teori konspirasi deep state modern, komplotan tersebut bertujuan untuk melakukan kudeta di Berlin.

Para penyelidik mengatakan, kebanyakan dari kelompok tersebut adalah anggota gerakan Reichsbuerger (Warga Negara Reich).

Mereka disebut berencana menyerbu gedung parlemen Reichstag di Berlin, menangkap anggota parlemen, dan melantik Heinrich XIII Prinz Reuss sebagai pemimpin negara yang baru.

Kelompok itu berencana untuk mendirikan departemen pemerintahan baru dan pasukan baru termasuk beberapa anggota angkatan bersenjata Jerman, alias Bundeswehr, yang berpengalaman.

Baca juga: Serangan Teror “Paket Berdarah” ke Misi Diplomatik Ukraina, Ternyata Semua Dikirim dari Jerman

Seberapa serius ancamannya?

Jaksa Agung Jerman Peter Frank menyebutkan bahwa beberapa tersangka memiliki senjata dan pengetahuan tentang cara menggunakannya.

Dia meyakini para tersangka bertekad untuk bertindak dan karena itulah mereka menimbulkan ancaman nyata.

Frank menuturkan, hal ini terlihat dalam upaya mereka untuk merekrut anggota dan mantan tentara serta menimbun senjata.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com