BERLIN, KOMPAS.com - Jerman pada Rabu (7/12/2022) menahan 25 anggota dan pendukung kelompok sayap kanan yang menurut jaksa sedang mempersiapkan penggulingan negara dengan kekerasan.
Dilansir dari Reuters, beberapa anggota dicurigai merencanakan serangan bersenjata di parlemen.
Jaksa mengatakan kelompok itu terinspirasi oleh teori konspirasi negara bagian QAnon dan Reichsbuerger, yang tidak mengakui legitimasi Jerman modern.
Baca juga: Upaya Kudeta di Jerman, Polisi Tangkap 25 Orang dalam Operasi Anti-teror di Seluruh Negeri
Mereka bersikeras bahwa "Deutsche Reich" yang jauh lebih besar masih ada meskipun Nazi kalah dalam Perang Dunia Kedua.
Plot tersebut membayangkan seorang mantan anggota keluarga kerajaan Jerman, yang diidentifikasi sebagai Heinrich XIII PR di bawah undang-undang privasi Jerman, sebagai pemimpin di negara masa depan.
Sementara tersangka lainnya, Ruediger vP, adalah kepala cabang militer dan kantor kejaksaan.
Dikatakan Heinrich, yang menggunakan gelar pangeran dan berasal dari keluarga kerajaan Reuss, yang telah memerintah sebagian Jerman timur, telah menghubungi perwakilan Rusia, yang dilihat kelompok itu sebagai kontak utama untuk membangun tatanan barunya.
Baca juga: Siswa Jerman Tewas Ditikam Pria Bersenjata di Tengah Perjalanan ke Sekolah
Dikatakan tidak ada bukti bahwa perwakilan telah bereaksi positif terhadap permintaan tersebut.
Kedutaan Rusia di Jerman dikutip oleh kantor berita RIA mengatakan lembaga diplomatik dan konsuler Rusia di Jerman tidak mempertahankan kontak dengan perwakilan kelompok teroris dan kelompok ilegal lainnya.
Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan pemerintah akan menanggapi dengan kekuatan penuh hukum terhadap upaya semacam itu terhadap negara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.