Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris, Perancis, dan Jerman Kecam Iran karena Perluas Program Nuklir

Kompas.com - 23/11/2022, 20:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Yeni Safak

LONDON, KOMPAS.com – Inggris, Perancis, dan Jerman pada Selasa (22/11/2022) mengecam keputusan Iran untuk memperluas program nuklirnya sebagai tanggapan atas adopsi resolusi PBB.

Ketiga negara tersebut menuduh Teheran melanggar persyaratan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

“Dengan mempercepat produksi uranium yang diperkaya, Iran telah mengambil langkah signifikan lebih lanjut dalam membuat rongga di JCPOA,” kata ketiga negara tersebut dalam pernyataan bersama.

Baca juga: Timnas Iran: Protes Jadi Prioritas, Dihajar Timnas Inggris 6-2 Bukan Masalah

Sebelumnya, Iran mengumumkan keputusannya untuk meningkatkan produksi uranium di fasilitas nuklir bawah tanah Fordow sebagai tanggapan atas resolusi yang disahkan pengawas nuklir PBB.

Mengacu pada peningkatan produksi uranium yang diperkaya tinggi, pernyataan dari ketiga negara tersebut mengatakan bahwa langkah Iran merupakan tantangan bagi sistem non-proliferasi global.

“Langkah ini, yang membawa risiko terkait proliferasi yang signifikan, tidak memiliki pembenaran sipil yang kredibel,” ujar pernyataan tersebut, sebagaimana dilansir Yeni Safak.

Mereka menuntut agar Iran sepenuhnya mematuhi perjanjian perlindungannya di bawah Perjanjian Non-Proliferasi.

Baca juga: Indonesia Tolak Resolusi PBB Soal Situasi HAM di Iran, Ini Kata Pengamat

“Kami akan terus berkonsultasi, bersama mitra internasional, tentang cara terbaik untuk mengatasi eskalasi nuklir Iran yang berkelanjutan,” tambah pernyataan tersebut.

Dewan gubernur pengawas PBB yang beranggotakan 35 orang mengeluarkan resolusi pekan lalu.

Resolusi tersebut meminta Iran untuk segera bekerja sama dalam penyelidikannya terhadap jejak uranium yang ditemukan di tiga situs yang tidak diumumkan.

Baca juga: Piala Dunia: Timnas Iran Tanpa Ekspresi, Tak Nyanyikan Lagu Kebangsaan untuk Dukung Demo Anti-Pemerintah

Merespons resolusi tersebut, Organisasi Energi Atom Iran, seperti dikutip oleh media pemerintah, mengatakan mulai memproduksi uranium dengan kemurnian hingga 60 persen di fasilitas Fordow.

Pengayaan hingga kemurnian 60 persen masih di bawah sekitar 90 persen yang diperlukan untuk bahan senjata.

Akan tetapi, tingkat kemurnian itu masih jauh lebih tinggi dari yang disepakati Iran untuk diperkaya berdasarkan kesepakatan nuklir 2015.

Baca juga: Protes Iran Bergema di Piala Dunia Qatar, Dari Pemain hingga Suporter Tunjukkan Solidaritas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com