Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Pembunuhan dan Mutilasi yang Hebohkan India, Jenazah Dimasukkan ke Kulkas

Kompas.com - 28/11/2022, 20:29 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Tidak ada barang milik Walkar yang ditemukan dari apartemen tempat pasangan ini tinggal dan beberapa bukti mungkin telah hilang lantaran peristiwa tersebut sudah lewat berbulan-bulan lalu.

Polisi mengatakan mereka percaya bahwa "senjata berat dan tajam" seperti gergaji besi atau pisau daging digunakan untuk memutilasi tubuh Walkar, hanya saja polisi belum menemukan benda-benda itu.

Selain itu, tulang-tulang yang telah ditemukan di semak-semak belum dipastikan identitasnya dan beberapa laporan menyebutkan kualitas temuan itu mungkin rusak karena ditemukan beberapa bulan setelah insiden pembunuhan.

Setelah penyelam mengambil beberapa tulang dari sebuah kolam di daerah Maidan Garhi di Delhi untuk mencari lebih banyak bukti, muncul kritikan terhadap kepolisian Delhi bahwa mereka hanya memiliki sedikit bukti.

Kasus ini pun sepenuhnya dibangun dari bukti-bukti yang tidak kuat dan terancam diabaikan di pengadilan.

BBC berupaya menghubungi kepolisian Delhi tapi mereka berkata sedang sibuk dengan penyelidikan.

Tapi pensiunan pejabat polisi Vikram Singh mengatakan, ada banyak bukti bertebaran dan penyidik yang terampil akan menguak kejahatan ini.

"Kadang dibutuhkan waktu untuk menemukan senjata yang dipakai dalam kasus kejahatan, tapi jika Anda menemukan memiliki setetes darah atau air liur atau potongan daging, Anda bisa mengungkap kasus ini."

Di samping itu, kata dia, ada "bukti langsung yang cukup" untuk melawan Poonawala.

"Mereka tinggal bersama, ada laporan dari tetangga dan rekaman CCTV yang menunjukkan Walkar sering masuk dan keluar rumah, jadi dia tak punya banyak jalan untuk kabur."

Adapun pengacara Poonawala, Kumar, mengatakan dia mengerti bahwa kasus yang punya "tantangan".

"Jika saya tidak tahu dakwaan yang dituduhkan pada klien saya, saya tidak bisa berkata betapa mudah atau sulitnya membela dia," pungkasnya.

Baca juga: Ribut Soal Kentang Beku, Suami di Manchester Mutilasi Istrinya Sendiri

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com