Tidak ada barang milik Walkar yang ditemukan dari apartemen tempat pasangan ini tinggal dan beberapa bukti mungkin telah hilang lantaran peristiwa tersebut sudah lewat berbulan-bulan lalu.
Polisi mengatakan mereka percaya bahwa "senjata berat dan tajam" seperti gergaji besi atau pisau daging digunakan untuk memutilasi tubuh Walkar, hanya saja polisi belum menemukan benda-benda itu.
Selain itu, tulang-tulang yang telah ditemukan di semak-semak belum dipastikan identitasnya dan beberapa laporan menyebutkan kualitas temuan itu mungkin rusak karena ditemukan beberapa bulan setelah insiden pembunuhan.
Setelah penyelam mengambil beberapa tulang dari sebuah kolam di daerah Maidan Garhi di Delhi untuk mencari lebih banyak bukti, muncul kritikan terhadap kepolisian Delhi bahwa mereka hanya memiliki sedikit bukti.
Kasus ini pun sepenuhnya dibangun dari bukti-bukti yang tidak kuat dan terancam diabaikan di pengadilan.
BBC berupaya menghubungi kepolisian Delhi tapi mereka berkata sedang sibuk dengan penyelidikan.
Tapi pensiunan pejabat polisi Vikram Singh mengatakan, ada banyak bukti bertebaran dan penyidik yang terampil akan menguak kejahatan ini.
"Kadang dibutuhkan waktu untuk menemukan senjata yang dipakai dalam kasus kejahatan, tapi jika Anda menemukan memiliki setetes darah atau air liur atau potongan daging, Anda bisa mengungkap kasus ini."
Di samping itu, kata dia, ada "bukti langsung yang cukup" untuk melawan Poonawala.
"Mereka tinggal bersama, ada laporan dari tetangga dan rekaman CCTV yang menunjukkan Walkar sering masuk dan keluar rumah, jadi dia tak punya banyak jalan untuk kabur."
Adapun pengacara Poonawala, Kumar, mengatakan dia mengerti bahwa kasus yang punya "tantangan".
"Jika saya tidak tahu dakwaan yang dituduhkan pada klien saya, saya tidak bisa berkata betapa mudah atau sulitnya membela dia," pungkasnya.
Baca juga: Ribut Soal Kentang Beku, Suami di Manchester Mutilasi Istrinya Sendiri