Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Pembunuhan dan Mutilasi yang Hebohkan India, Jenazah Dimasukkan ke Kulkas

Kompas.com - 28/11/2022, 20:29 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Dalam aduannya ke polisi, ayah Walkar mengatakan dia berupaya menghalangi anaknya melanjutkan hubungan dengan Poonawala lantaran "kami orang Hindu dan Poonawala seorang Muslim. Kami juga tidak menikah dengan orang di luar kasta atau agama kami".

Namun, pasangan itu mulai hidup bersama pada 2019 dan pindah ke Delhi awal tahun ini dengan menyewa apartemen di wilayah Chhatarpur Pahadi.

Teman-teman pasangan itu dan polisi berkata bahwa keduanya sering bertengkar. Mereka juga menuduh Poonawala melecehkan Walkar.

Pejabat senior polisi, Ankit Chauhan, mengatakan Walkar menekan Poonawala untuk menikahinya dan pada "tanggal 18 Mei, dia hilang kesabaran dan mencekiknya".

Ayah Walkar akhirnya mendatangi kantor polisi Mumbai setelah diberitahu teman-teman anaknya bahwa mereka tidak mendengar kabar Walkar selama beberapa bulan dan teleponnya telah dimatikan.

Pada Rabu (23/11), sebuah catatan dengan tulisan tangan muncul - yang menurut kepolisian Delhi ditulis oleh Walkar pada 2020. Saat itu dia mengadu ke kepolisian Mumbai bahwa Poonawala memukulinya dan "mengancam akan membunuhnya dan memutilasinya menjadi beberapa bagian"--persis seperti yang polisi temukan dua tahun kemudian.

Baca juga: Mutilasi Ibunya Hidup-hidup, Selebgram Ini Tertawa di Pengadilan

Apa yang diketahui sejauh ini?

Pada Rabu (23/11/2022), saat Poonawala dicecar pertanyaan apakah dia tahu apa yang dia perbuat, dia menjawab "apapun yang terjadi adalah tindakan yang tidak disengaja".

Pernyataannya itu ditafsirkan sebagai pengakuan, tapi Abinash Kumar selaku pengacaranya membantah bahwa Poonawala telah mengakui melakukan pembunuhan. Kumar berkata bahwa Poonawala "sepenuhnya kooperatif dalam proses penyelidikan".

Akan tetapi, sesaat setelah Poonawala ditahan, polisi mengatakan pria tersebut telah mengakui kejahatan yang dilakukannya dan memberikan sejumlah petunjuk untuk menemukan bukti-bukti.

Setelah itu, polisi menggeledah apartemen Poonawala dan membawanya ke hutan terdekat. Polisi berkata "dia telah membuang beberapa bagian tubuh Walkar".

Polisi mengatakan mereka menemukan beberapa tulang serta potongan tubuh. Barang bukti itu telah dikirim ke rumah sakit forensik untuk diperiksa kemudian dicocokkan dengan sampel DNA ayah Walkar demi memastikan bahwa itu adalah korban.

Berbekal pendeteksi logam, polisi juga menyisir semak-semak di Gurgaon, wilayah pinggiran di Kota Delhi, untuk mencari pisau yang dipakai memutilasi tubuh korban. Polisi juga mengosongkan sebuah kolam di daerah Maidan Garhi untuk mengambil beberapa tulang, demi menemukan lebih banyak bukti.

Pada Kamis (24/11), Poonawala menjalani tes poligraf atau tes kebohongan dan diperkirakan akan menjalani tes analisis narko. Poonawala akan disuntikkan obat yang dikenal sebagai "serum kebenaran" sebelum diinterogasi.

Meskipun tes tersebut tidak diterima di pengadilan, seorang hakim memerintahkan tes ini dilakukan setelah polisi mengatakan Poonawala berupaya mengaburkan fakta dengan memberikan pernyataan yang bertentangan.

Baca juga: ISIS Penggal dan Mutilasi 50 Orang di Lapangan Sepak Bola Mozambik

Jejak yang hilang

Pada Selasa (22/11/2022), polisi memberitahu pengadilan bahwa 80 persen penyelidikan mereka telah selesai, tapi mereka masih mencari bukti penting yang bisa mengungkap kasus ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com