Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Kim Jong Un Hina Pemerintah Korea Selatan dengan Kata Tak Pantas

Kompas.com - 24/11/2022, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara pada Kamis (24/11/2022) mengecam desakan Seoul untuk menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Pyongyang setelah peluncuran misilnya.

Korut menyebut Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan pemerintahannya sebagai idiot, meniru Amerika Serikat, lapor media pemerintah KCNA.

Dilansir dari Reuters, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA.

Baca juga: Adik Kim Jong Un: Korut Tak Akan Sudi Terima Bantuan Ekonomi Korsel

Dia memperingatkan bahwa sanksi dan tekanan akan menambah permusuhan dan kemarahan Korea Utara.

Kementerian luar negeri Korea Selatan sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya sedang meninjau sanksi independen terhadap Pyongyang.

Dikatakan sanksi pada sektor dunia maya termasuk di antara yang dipertimbangkan jika Korea Utara mendorong uji coba nuklir.

Korea Utara telah melakukan peluncuran rudal balistik dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini.

Baca juga: Adik Kim Jong Un Tuduh Korsel Sebar Covid-19 ke Korea Utara, Kim Yo Jong Akan Balas

Selama berbulan-bulan Washington mengatakan Korea Utara dapat melakukan uji coba bom nuklir, yang pertama sejak 2017, kapan saja.

"Jika mereka berpikir bahwa mereka dapat melarikan diri dari situasi berbahaya saat ini melalui sanksi, mereka pasti benar-benar bodoh karena mereka tidak tahu bagaimana hidup dengan damai dan nyaman," kata Kim Yo Jong.

Dia menyebut Yoon dan pemerintahannya seperti seekor anjing liar yang berlari dengan tulang yang diberikan oleh AS.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani urusan antar-Korea, mengeluarkan pernyataan atas komentar menyedihkan yang menargetkan pemimpin Korea Selatan.

Baca juga: Marah, Adik Kim Jong Un Sebut Nuklir Korea Utara Bisa Lenyapkan Korea Selatan

"Kami menyatakan penyesalan yang kuat atas sikap (Korut) yang mencoba mengalihkan kesalahan pada kami ... ketika ketegangan saat ini di Semenanjung Korea disebabkan oleh provokasi rudal Korea Utara yang berulang kali," kata kementerian itu.

AS pun mendesak Dewan Keamanan PBB untuk meminta pertanggungjawaban Korea Utara atas uji coba misilnya dalam satu suara, karena badan beranggotakan 15 negara itu telah terpecah tentang bagaimana menangani Pyongyang dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Korea Utara Peringatkan Sekutu AS: Sanksi dan Tekanan Akan Memicu Lebih Banyak Permusuhan

Meskipun China dan Rusia mendukung sanksi yang lebih ketat setelah uji coba nuklir terakhir Pyongyang pada tahun 2017, pada bulan Mei mereka memveto dorongan pimpinan AS untuk lebih banyak hukuman PBB atas peluncuran misil yang diperbarui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com