RIYADH, KOMPAS.com - Seorang perempuan Amerika Serikat (AS) yang mengaku dia dan anaknya "terjebak" di Arab Saudi telah dibebaskan dari penjara, dua hari selepas ditangkap dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum.
Carly Morris mengatakan kepada BBC pada bulan lalu, bahwa mantan suaminya di Saudi telah membujuknya agar mengunjungi negara itu bersama Tala -anaknya - pada 2019.
Alasannya, orang tua suaminya ingin bertemu cucu perempuannya.
Baca juga: Sempat Berselisih dengan Qatar, Putra Mahkota Arab Saudi MBS Hadiri Pembukaan Piala Dunia 2022
Keduanya menikah di Amerika beberapa tahun silam ketika mantan suaminya kuliah di sana, namun kemudian bercerai.
Morris, seorang mualaf, mengeklaim, tidak lama setelah dia tiba di negara kerajaan itu, mantan suaminya mengaku bahwa Tala sudah mendapat status kewarganegaraan Saudi, tapi tanpa berkonsultasi dengannya.
Dengan status warga negara itu, di bawah undang-undang perwalian Saudi, anak tersebut tak dapat meninggalkan negara itu tanpa izinnya.
Baca juga: Jemaah AS Ditangkap di Arab Saudi Saat Menunaikan Ibadah Umrah
Walaupun putrinya memiliki kewarganegaraan AS, kewarganegaraan ganda tidak diakui di Arab Saudi.
Selama tiga tahun terakhir, Morris terlibat perebutan hak asuh dengan mantan suaminya.
Selama ini, Morris tinggal bersama Tala di sebuah hotel di Saudi. Dia mengatakan sang anak sangat bergantung kepadanya untuk kebutuhan makanan dan dukungan keuangan.
Dia mengatakan dia jarang meninggalkan hotel dan hanya sedikit orang yang melihat wajahnya sejak dia mulai tinggal di sana beberapa tahun silam.
Baca juga: Iran Ancam Arab Saudi, AS Tak Ragu Turun Tangan
Morris mengeklaim bahwa, suatu saat, mantan suaminya "menculik" anak mereka setelah mengetahui bahwa Morris meminta bantuan internasional guna membawa Tala kembali ke AS- tuduhan ini dia bantah ketika persoalan itu diajukan ke pengadilan Saudi.
Hakim memutuskan bahwa Tala harus dikembalikan ke ibunya, namun memberi tahu Morris bahwa dia tidak boleh meninggalkan sebuah kota di Saudi - tempat dia tinggal - apalagi membawa anaknya kembali ke AS.
BBC sudah berupaya menghubungi mantan suami Carly Morris untuk memberikan tanggapan terkait kasus itu pada bulan lalu, tetapi dia tidak menanggapi.
Ibu Morris di California telah berulang kali menyuarakan keprihatinannya terkait penderitaan anak dan cucunya, dan apa yang dia yakini sebagai kurangnya bantuan dari staf kedutaan AS.
Baca juga: Arab Saudi Mulai Bangun Megaproyek The Line di Kota Futuristik Neom
Denise White, ibu Carly Morris, yang mengatakan telah berbicara dengan Morris pada Rabu (9/11/2022), terkejut mendengar penangkapan anaknya baru-baru ini, menyusul upayanya meminta bantuan publik di media massa dan Twitter.