Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nasib Rongsokan Tank Rusia di Ukraina?

Kompas.com - 19/11/2022, 09:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Igor Burdyga/DW Indonesia

KYIV, KOMPAS.com - Sedikitnya ada 7.600 obyek militer Rusia ditinggalkan di Ukraina sejak Moskwa melancarkan perang ke negara tetangganya itu.

Para pakar dari proyek “Oryx“ dari Belanda, menganalisis foto dan video dari kawasan pertempuran, mengidentifikasi sedikitnya 2.750 tank, 5.580 kendaraan lapis baja, 4.170 mobil, 1.770 sistem artileri dan ratusan sistem penangkis serangan udara, helikopter dan pesawat terbang.

Hampir 4.700 obyek militer rusak parah atau hancur dan dibiarkan begitu saja di jalanan atau lokasi terbuka.

Baca juga: T-90M, Salah Satu Tank Terbaik Rusia Ditinggal dalam Kondisi Sempurna, Ditemukan Ukraina

Kemenetrian Pertahanan di Kyiv kini membentuk pasukan khusus, yang dijuluki “Kanibal“, untuk mengecek apakah masih ada suku cadang yang bisa dimanfaatkan ulang, untuk mereparasi alat perang Ukraina.

Besi tua untuk diperdagangkan atau industri?

Sejak serangan balasan militer Ukraina awal tahun sukses memukul mundur tentara Rusia dari Kyiv, sejumlah pedagang besi tua sudah mengincar rongsokan tank, panser dan artileri Rusia itu.

Taksiran majalah Forbes menyebutkan, nilai besi tua yang ditinggalkan Rusia di Ukraina mencapai sedikitnya 45 juta dollar AS (Rp 704,3 miliar).

Tapi pedagang besi tua Ukraina menaksir nilainya jauh lebih rendah dibanding Forbes. Masalahnya adalah komposisi khusus metal yang digunakan untuk tank dan panser, yang sulit didaur ulang di pabrik peleburan logam.

“Lapis baja pelindung tank dan panser dibuat dari baja khusus dengan sifat istimewa, misalnya titik lebur yang sangat tinggi tapi sulit dibentuk. Rongsokan alat perang ini tidak bisa diolah di pabrik logam besar“ kata Valentyn Makarenko, direktur perusahaan "Interpipe Vtormet".

Perhimpunan logam sekunder "UAVtormet" juga menyebutkan, saat ini pasar untuk besi tua sedang mengalami stagnasi.

Ekspor sejak beberapa tahun terakhir dihambat oleh bea dan pajak tinggi. Juga permintaan di dalam negeri Ukraina sejak pecah perang turun drastis, gara-gara penutupan banyak pabrik baja dan pabrik pengolah logam.

“Produksi baja Ukraina dalam 9 bulan pertama tahun ini turun 66 persen, sementara permintaan besi tua dan besi rongsokan turun sekitar 73,5 persen pada kisaran hanya 830.000 ton“, kata laporan perhimpunan produsen logam Ukraina.

Sementara pabrik logam terbesar, ArcelorMittal di Krywyj Rih kepada DW mengatakan, memiliki cadangan besi tua cukup besar untuk produksinya.

“Kami punya persediaan 80.000 ton lebih. Juga logam dari peralatan militer tidak cocok untuk produksi kami“, kata Volodymyr Haydash, direktur komunikasi perusahaan itu.

Baca juga: Tentara Ukraina Poles Tank Rusia yang Direbut, Dipakai Hancurkan Tuannya Sendiri

Dijadikan monumen

Di kota Krywyj Rih tank dan peralatan tempur Rusia yang hancur, kini dipajang sebagai monumen di tengah kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com