Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Rusia Ukraina: Mengapa Pasukan Putin Kehilangan Banyak Tank?

Kompas.com - 13/04/2022, 19:00 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rusia diperkirakan telah kehilangan ratusan tank dalam kurun dua bulan setelah menginvasi Ukraina.

Para ahli militer memperkirakan hal itu karena senjata anti-tank canggih yang diberikan negara-negara Barat ke Ukraina, dan cara pasukan Rusia yang buruk dalam menggunakan tank-tanknya.

Baca juga: Presiden Ukraina Ejek Rusia yang Klaim Perang Sudah Sesuai Rencana

Seberapa besar kehilangan tank Rusia?

Oryx merupakan sebuah blog militer dan intelijen yang menghitung kerugian militer Rusia di Ukraina berdasarkan foto-foto yang dikirim dari zona perang.

Menurut Oryx, Rusia telah kehilangan lebih dari 460 tank dan lebih dari 2.000 kendaraan lapis baja lainnya.

Sedangkan Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan Rusia telah kehilangan lebih dari 680 tank.

Sementara itu, menurut Rand Corporation dan IISS, Rusia memiliki sekitar 2.700 tank tempur utama yang menjadi daya serangnya pada awal konflik dimulai.

Rudal Javelin telah menghancurkan banyak tank Rusia.

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Rudal Javelin telah menghancurkan banyak tank Rusia.

Baca juga: Putin Sebut Operasi di Ukraina Berjalan Sesuai Rencana, Begini Tanggapan Heran Zelensky

Seberapa efektif senjata anti-tank dari Barat?

AS memasok Ukraina dengan lebih dari 2.000 rudal anti-tank Javelin pada awal konflik.

Sejak saat itu, AS telah mengirimkan lebih dari 2.000 rudal anti-tank lagi.
Inggris sejauh ini telah mengirim setidaknya 3.600 rudal NLAW.

Menurut pembuatnya, Lockheed Martin, roket Javelin itu dapat meledak di bagian atas tank, area di mana lapisan bajanya paling tipis.

Banyak tank Rusia dilengkapi dengan pelindung reaktif yang menahan dampak tembakan roket.

Sokongan senjata ke Ukraina dari barat.BBC INDONESIA Sokongan senjata ke Ukraina dari barat.

Namun, Javelin dilengkapi dengan dua hulu ledak. Satu hulu ledak menghancurkan pelindung reaktif, sedangkan yang kedua menembus kerangka tubuh tank.

Begitu pula rudal NLAW, yang dipasok Inggris ke Ukraina, dirancang untuk meledak ketika melewati bagian atas tank yang relatif terbuka.

Baca juga: Jawaban Putin Ketika Ditanya Tak Bisakah Rusia Percepat Serangan Militer di Ukraina?

"Javelin dan NLAW sangat kuat," kata analis riset perang darat di Royal United Services Institute (RUSI) Nick Reynolds.

"Tanpa bantuan senjata yang mematikan itu, situasi di Ukraina akan sangat berbeda."

AS juga memasok Ukraina dengan 100 drone anti-tank Switchblade. Drone yang dikenal sebagai "kamikaze" itu dapat melayang di atas target dengan jarak bermil-mil dari operator, lalu jatuh di atas tank, dan menghancurkan tank dengan hulu ledak di ujungnya.

Cara senjata NLAW DAN Javelin menghantam sasaran. BBC INDONESIA Cara senjata NLAW DAN Javelin menghantam sasaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com