Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintahan Baru Pakistan Hadapi Tugas Berat Kelola Ekonomi

Kompas.com - 13/04/2022, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ISLAMABAD, KOMPAS.com – Pemerintahan Pakistan yang baru menghadapi tugas berat untuk mengelola ekonomi yang tersendat dengan defisit besar.

Tantangan tersebut disampaikan seorang pembantu Perdana Menteri Pakistan yang baru terpilih Shehbaz Sharif, Selasa (13/4/2022).

Sharif merupakan adik dari mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Pakistan Punya PM Baru, Ini Harapan Besar India bagi Perdamaian Kedua Negara

Dia terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan pada Senin (12/4/2022) pascakrisis konstitusi selama sepekan setelah parlemen menggulingkan Imran Khan dalam mosi tidak percaya.

“Imran Khan telah meninggalkan kekacauan yang kritis,” kata Miftah Ismail, pembantu Sharif, dalam konferensi pers di Islamabad.

Dia menambahkan, pembicaraan yang ditangguhkan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) akan dilanjutkan sebagai prioritas.

“Kami akan memulai kembali pembicaraan dengan IMF,” ujar Ismail.

Baca juga: PM Pakistan Digulingkan, Kronologi Imran Khan Mundur Diganti Shahbaz Sharif

Ismail mengulangi kekhawatiran Sharif mengenai rekor defisit yang akan diwarisi pemerintahnya dari Khan.

Oposisi kerap menuding Khan saat berkuasa melakukan salah urus ekonomi.

Sharif sendiri telah membentuk Dewan Penasihat Ekonomi Nasional dalam pertemuan pertamanya pada Selasa.

Sebelumnya, IMF telah menangguhkan pembicaraan menjelang tinjauan ketujuh dari program penyelamatan senilai 6 miliar dollar AS yang disepakati pada Juli 2019.

Baca juga: Profil PM Baru Pakistan Shahbaz Sharif yang Gulingkan Imran Khan

Defisit transaksi berjalan Pakistan diproyeksikan sekitar 4 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk tahun fiskal 2022.

Sedangkan cadangan devisa Pakistan anjlok menjadi 11,3 miliar dollar AS pada 1 April, dibandingkan dengan 16,2 miliar dollar AS kurang dari sebulan sebelumnya.

Pekan lalu, bank sentral Pakistan menaikkan suku bunga utama sebesar 250 basis poin menjadi 12,25 persen dalam keputusan darurat.

Keputusan tersebut diambil dengan alasan penurunan prospek inflasi dan peningkatan risiko terhadap stabilitas eksternal, yang diperparah oleh konflik Rusia-Ukraina, serta ketidakpastian politik lokal.

Baca juga: PM Pakistan Digulingkan Oposisi, Pendukung Imran Khan Gelar Unjuk Rasa Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com