Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas di Uganda Wajibkan Mahasiswi Tes Kehamilan Sebelum Ujian

Kompas.com - 12/11/2022, 19:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KAMPALA, KOMPAS.com - Universitas Internasional Kampala di Uganda mewajibkan beberapa mahasiswinya tes kehamilan agar bisa mengikuti ujian akhir tahun.

Kebijakan ini mendapat kecaman keras dari publik pada Kamis (10/11/2022), menurut laporan kantor berita AFP.

Universitas tersebut dicap diskriminatif dan kebijakannya tidak dapat diterima, lalu tes kehamilan dibatalkan usai banjir kritik.

Baca juga: Viral Video Pengantin Wanita Ditelanjangi Keluarga untuk Tes Keperawanan, Suaminya Diam Saja

Memo internal universitas yang diperoleh AFP pada Kamis menunjukkan instruksi semua mahasiswi ilmu keperawatan dan kebidanan melakukan tes kehamilan dengan biaya 5.000 shilling Uganda (Rp 20.500).

"Jika tidak melakukannya, Anda tidak dapat mengikuti ujian UNMEB (Dewan Perawat dan Kebidanan Uganda)," katanya.

Masalah tersebut dibahas di parlemen pada Kamis. Ketua DPR Uganda Anita Among menyayangkan perintah tersebut dan mengatakan, bahkan siswa lebih muda yang hamil diizinkan mengikuti ujian.

Anggota parlemen bernama Sarah Opendi kemudian meminta parlemen memastikan bahwa tidak ada lembaga lain yang mengeluarkan aturan seperti itu.

"Ini benar-benar omong kosong, diskriminatif, dan tidak dapat diterima," kata aktivis hak perempuan Catherine Kyobutungi di Twitter.

Baca juga:

Frank Kaharuza Mugisha, deputi wakil rektor di Universitas Internasional Kampala selanjutnya mengumumkan bahwa aturan tersebut telah dibatalkan.

"Harap fokus untuk mempersiapkan ujian Anda. Saya berharap yang terbaik untuk Anda dalam ujian yang akan datang," katanya dalam memo tanpa memberikan alasan pembatalan.

Universitas Internasional Kampala adalah lembaga nirlaba yang didirikan pada 2001 dan menampung lebih dari 12.000 siswa dari berbagai bagian Afrika. Kampusnya berada di Uganda, Tanzania, dan Kenya, menurut situs webnya.

Baca juga: Wabah Ebola Makin Ganas, Uganda Lockdown 2 Distrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com