Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pengantin Wanita Ditelanjangi Keluarga untuk Tes Keperawanan, Suaminya Diam Saja

Kompas.com - 05/12/2020, 21:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber eva.vn

URGENCH, KOMPAS.com - Seorang pengantin wanita dilucuti celananya tak lama setelah pesta pernikahannya selesai, untuk dicek oleh para saudara pengantin pria apakah dia masih perawan.

Peristiwa ini terjadi di kota Urgench, wilayah Khorezm, Uzbekistan. Laporan media lokal yang dilansir Eva.vn pada Jumat (4/12/2020) menyebut alasan penelanjangan itu, karena para kerabat menduga keperawanan si gadis sudah terenggut sebelum menikah.

Sebuah video menunjukkan gadis muda tak bercelana itu dikerumuni para saudara dari keluarga suaminya, dan memantik kecaman di media sosial. Video itu diambil oleh bibi pengantin pria.

Baca juga: Suami Sibuk Kerja, Istri Kesepian dan Selingkuh dengan 300 Pria Selama 2 Tahun

Pernikahannya digelar dengan tradisi Uzbek, dan awalnya semua berjalan mulus. Namun setelah acara selesai tiba-tiba keluarga mempelai pria menuduh si gadis tidak perawan dan untuk mengeceknya mereka memeriksa alat kelamin gadis itu.

Di cuplikan video digambarkan pengantin wanita itu ditidurkan di ranjang dan dilepas celananya. Anggota keluarga yang memeriksa kebanyakan perempuan.

Gadis itu sempat melawan dan marah, tapi tak berdaya menahan dan akhirnya membiarkan pakaiannya dilucuti.

Baca juga: Cerita Pria dengan 120 Istri dan 28 Anak, Menikah di Tiap Tempat yang Dikunjungi

Saat pemeriksaan si gadis menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya dan menangis. Tak hanya itu, dia juga dikata-katai oleh keluarga pengantin pria karena ditudung tidak menjaga keperawanannya sebelum menikah.

Tidak ada satu orang pun yang membelanya termasuk suaminya sendiri, dan si gadis pun terus menangis.

Setelah tes keperawanan selesai, gadis itu memakai celananya lagi lalu duduk di pojokan sembari menangis dan menahan sakit.

Baca juga: Janda Tipu Mantan Suami Miliaran Rupiah, Dapat 2 Rumah dan Uang Bulanan 5 Tahun

Menurut kesaksian ayah tiri pengantin wanita, menantunya sempat memerkosa anaknya tapi keluarga mereka baru mengetahuinya setelah pernikahan.

Ayahnya juga mengatakan, keluarga mempelai pria meminta keluarga pengantin wanita membiayai pernikahan sebesar 50 juta som Uzbekistan (Rp 68 juta).

Bagi keluarga pengantin wanita itu adalah jumlah yang besar terlebih mereka sedang terlilit persoalan finansial.

Baca juga: Aplikasi Error, 42 Driver Datang Barengan Antar Makanan ke 1 Rumah

Keluarga mempelai wanita tidak menyanggupinya, dan keluarga pengantin pria mengunggah video di media sosial untuk mengolok-olok mereka.

Menurut laporan media setempat, keluarga pengantin wanita telah melaporkan kasus ini ke polisi dengan dakwaan fitnah, melecehkan pengantin wanita, dan merendahkan martabat.

Polisi kota Urgench pun langsung mengamankan orang-orang yang terlibat kejadian itu dan sedang melakukan penyelidikan.

Netizen di media sosial menanggapi insiden ini dengan beragam reaksi. Ada yang bilang itu hanya akal-akalan untuk memeras keluarga pengantin wanita, dan sangat aneh untuk mengurusi keperawanan orang yang menikah.

Baca juga: Nenek Ini Pukul Bokong Pasangan yang Ketahuan Berhubungan Seks di Semak-semak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com