Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Truk Sedot WC yang Meledak, Orang-orang Berlumur Kotoran Manusia

Kompas.com - 06/11/2022, 17:25 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

HECHI, KOMPAS.com - Sebuah truk sedot WC meledak di Kota Hechi, China, yang membuat orang-orang di sekitarnya berlumur kotoran manusia. Peristiwa ini terjadi pada 2014.

Orang-orang langsung mencari perawatan medis setelah tersiram tinja dan lumpur, bahkan pemilik sebuah toko harus menutup bisnisnya seminggu untuk membersihkan kotoran.

Dikutip dari Daily Mail (29/12/2014), pemilik toko itu berujar bahwa hampir semua barang dagangannya terkena kotoran berwarna coklat.

Baca juga: Saat Pemenang Lotre Rp 15 Miliar Pakai Topeng karena Takut Uangnya Dipinjam Keluarga...

Saksi mata bernama Dong Tang mengatakan kepada televisi lokal, "Saya melihat beberapa orang berkumpul di jalan dan mengira ada kecelakaan mobil.

"Saya tidak benar-benar memperhatikan, tetapi kemudian baunya menyengat saya. Itu menjijikkan."

"Kemudian saya menyadari sebuah tangki berisi cairan coklat menjijikkan baru meledak, menyebarkan (kotoran) ke seluruh jalan dan orang-orang yang sedang berbelanja atau berjalan melewatinya."

Masalah bertambah ketika upaya meminta kompensasi tak kunjung membuahkan hasil, karena perusahaan pembuat truk saling menyalahkan dengan perusahaan yang mengoperasikannya.

Baca juga:

Juru bicara perusahaan operator pengumpulan dan penyimpanan limbah di Hechi berkata, insiden itu disebabkan kesalahan teknis pada truk sedot WC.

Dikatakan juga bahwa orang-orang yang terkena dampak seharusnya meminta kompensasi dari produsen kendaraan.

Namun, produsen truk sedot WC itu kepada media lokal mengungkapkan klaimnya, ledakan biasanya diakibatkan perawatan yang buruk dan kegagalan mengikuti instruksi pengoperasian yang benar.

Menurut keterangan polisi setempat, isi truk sedot WC tersebut sebagian besar dari saluran pembuangan lokal, juga septic tank dari toilet umum yang beberapa kali disedot.

Juru bicara polisi bernama Cai Chin menyampaikan, "Tidak ada yang menderita luka fisik, tetapi banyak dari mereka yang tersiram mencari perawatan medis karena khawatir terkena bahan kimia dalam proses pembersihan, atau penyakit dari kotoran, dapat membahayakan mereka yang terkena dampak ledakan."

Baca juga: Kisah Pelabuhan Piraeus Yunani: Dikuasai Perusahaan China, Negara Tak Bisa Apa-apa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com