HECHI, KOMPAS.com - Sebuah truk sedot WC meledak di Kota Hechi, China, yang membuat orang-orang di sekitarnya berlumur kotoran manusia. Peristiwa ini terjadi pada 2014.
Orang-orang langsung mencari perawatan medis setelah tersiram tinja dan lumpur, bahkan pemilik sebuah toko harus menutup bisnisnya seminggu untuk membersihkan kotoran.
Dikutip dari Daily Mail (29/12/2014), pemilik toko itu berujar bahwa hampir semua barang dagangannya terkena kotoran berwarna coklat.
Baca juga: Saat Pemenang Lotre Rp 15 Miliar Pakai Topeng karena Takut Uangnya Dipinjam Keluarga...
Saksi mata bernama Dong Tang mengatakan kepada televisi lokal, "Saya melihat beberapa orang berkumpul di jalan dan mengira ada kecelakaan mobil.
"Saya tidak benar-benar memperhatikan, tetapi kemudian baunya menyengat saya. Itu menjijikkan."
"Kemudian saya menyadari sebuah tangki berisi cairan coklat menjijikkan baru meledak, menyebarkan (kotoran) ke seluruh jalan dan orang-orang yang sedang berbelanja atau berjalan melewatinya."
Masalah bertambah ketika upaya meminta kompensasi tak kunjung membuahkan hasil, karena perusahaan pembuat truk saling menyalahkan dengan perusahaan yang mengoperasikannya.
Baca juga:
Juru bicara perusahaan operator pengumpulan dan penyimpanan limbah di Hechi berkata, insiden itu disebabkan kesalahan teknis pada truk sedot WC.
Dikatakan juga bahwa orang-orang yang terkena dampak seharusnya meminta kompensasi dari produsen kendaraan.
Namun, produsen truk sedot WC itu kepada media lokal mengungkapkan klaimnya, ledakan biasanya diakibatkan perawatan yang buruk dan kegagalan mengikuti instruksi pengoperasian yang benar.
Menurut keterangan polisi setempat, isi truk sedot WC tersebut sebagian besar dari saluran pembuangan lokal, juga septic tank dari toilet umum yang beberapa kali disedot.
Juru bicara polisi bernama Cai Chin menyampaikan, "Tidak ada yang menderita luka fisik, tetapi banyak dari mereka yang tersiram mencari perawatan medis karena khawatir terkena bahan kimia dalam proses pembersihan, atau penyakit dari kotoran, dapat membahayakan mereka yang terkena dampak ledakan."
Baca juga: Kisah Pelabuhan Piraeus Yunani: Dikuasai Perusahaan China, Negara Tak Bisa Apa-apa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.