WINA, KOMPAS.com - Badan pengawas nuklir PBB mengatakan pada Kamis (3/11/2022) bahwa pihaknya tidak menemukan tanda-tanda aktivitas nuklir yang tidak diumumkan di tiga lokasi di Ukraina.
Pemeriksaan dilakukan atas permintaan Kyiv sebagai tanggapan atas tuduhan Rusia bahwa Ukraina memakai "bom kotor".
Dilansir dari Reuters, Moskwa telah berulang kali menuduh Ukraina berencana menggunakan bom semacam itu, yakni alat peledak konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif.
Baca juga: Indonesia Jajaki Kerja Sama Produksi Jet Tempur dengan Rusia
Mereka juga mengatakan lembaga yang terkait dengan industri nuklir terlibat dalam persiapan, tanpa menghadirkan bukti.
Pemerintah Ukraina jelas membantah tuduhan itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji kesimpulan itu dengan mengatakan dalam sebuah pidato video, bahwa "satu-satunya hal kotor di wilayah kami saat ini adalah kepala orang-orang di Moskwa yang, sayangnya, menguasai negara Rusia dan meneror Ukraina dan seluruh dunia."
Beberapa pejabat Ukraina dan Barat menuduh Moskwa membuat tuduhan untuk menutupi dirinya sendiri untuk meledakkan bom kotornya sendiri dan menyalahkan Kyiv.
Baca juga: Kisah Para Istri Desertir Rusia, yang Ditinggal Lari dari Mobilisasi Parsial
"Selama beberapa hari terakhir, para inspektur dapat melakukan semua kegiatan yang telah direncanakan IAEA dan diberi akses tanpa batas ke lokasi," kata Badan Energi Atom Internasional yang berbasis di Wina dalam sebuah pernyataan.
"Berdasarkan evaluasi hasil yang tersedia hingga saat ini dan informasi yang diberikan oleh Ukraina, badan tersebut tidak menemukan indikasi aktivitas dan bahan nuklir yang tidak diumumkan di lokasi," tambahnya.
IAEA bulan lalu mengatakan akan memeriksa dua lokasi di Ukraina menyusul permintaan dari Kyiv.
Pada hari Senin (31/10/2022) dikatakan bahwa inspeksi tersebut telah dimulai dan pada hari Kamis dikatakan bahwa mereka telah selesai di tiga lokasi dari dua, yang semuanya telah disebutkan Rusia.
Baca juga: Bocoran Email Intelijen Rusia Sebut Putin Sakit Parkinson dan Kanker Pankreas
IAEA menamai lokasi tersebut sebagai Institut Penelitian Nuklir di Kyiv, Pabrik Pertambangan dan Pemrosesan Timur di Zhovti Kody, dan Pabrik Pembuatan Mesin Asosiasi Produksi Pivdennyi di Dnipro.
Inspektur juga mengambil sampel lingkungan yang akan dikirim untuk analisis laboratorium dan IAEA akan melaporkan kembali hasilnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.