Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polandia Bangun Pagar Kawat Berduri di Perbatasan Dekat Rusia, Ini Alasannya

Kompas.com - 02/11/2022, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WARSAWA, KOMPAS.comPolandia akan membangun pagar kawat berduri di perbatasannya dengan daerah kantong Rusia, Kaliningrad.

Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengatakan pada Rabu (2/11/2022), pagar kawat berduri tersebut rencananya akan setinggi 2,5 meter.

Blaszczak menambahkan, pembangunan pagar kawat berduri dengan perbatasan Rusia tersebut akan segera dilaksanakan, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Microsoft Sebut Ada Serangan Ransomware Baru di Ukraina dan Polandia

Pagar kawat berduri tersebut dibangun di tengah kekhawatiran bahwa Kaliningrad sebagai daerah kantong mungkin menjadi saluran untuk migrasi ilegal.

Blaszczak mengutip diperlukannya keamanan ekstra, merujuk krisis migran tahun lalu ketika ribuan migran Afrika dan Timur Tengah mencoba menyeberangi perbatasan Belarus ke Polandia.

Saat itu, Uni Eropa menuduh Belarus, yang merupakan sekutu Rusia, menerbangkan para migran dari Afrika Timur Tengah dan sebagai bagian dari kampanye perang hibrida untuk mengacaukan Eropa.

Baca juga: Polandia Bagikan Pil Antiradiasi ke Seluruh Negeri Antisipasi Bencana Nuklir Perang Rusia-Ukraina

Di sisi lain, Belarus membantah melakukan kesalahan.

Blaszczak menuturkan, pagar kawat berduri di perbatasannya dengan Kaliningrad akan serupa dengan yang dibangun Polandia di sepanjang perbatasan dengan Belarus tahun lalu.

Bulan lalu, majalah bisnis online Russia, Briefing, melaporkan bahwa Kaliningrad berusaha menarik maskapai penerbangan dari Teluk Arab dan Asia.

Di Kaliningrad terdapat kehadiran militer Rusia yang signifikan.Daerah kantong ini diapit antara Polandia dan Lituania.

Baca juga: Putin Umumkan Mobilisasi Parsial, Finlandia Waspada, Polandia Sebut Rusia Berupaya Hancurkan Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com