Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Harga Susu, Daging, dan Teh di Australia Naik, Terparah dalam 32 Tahun

Kompas.com - 01/11/2022, 16:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

"Rendahnya nilai dolar Australia berarti produk impor ini akan menjadi lebih mahal dari biasanya," katanya.

Shaun Cousins, analis pasar di bank investasi UBS mengatakan produk internasional juga akan lebih terpengaruh masalah rantai pasokan, misalnya rute transportasi yang padat melebihi produk yang diproduksi dalam negeri.

"Ketersediaan kontainer (pengiriman), ketersediaan pengemudi; ada banyak jenis tekanan dalam rantai pasokan yang mempengaruhi logistik barang," ujarnya.

Secara garis besar, dia mengatakan kenaikan harga produk kering yang terjadi belakangan ini diperparah"oleh kenyataan bahwa harga bahan makanan mulai stabil.

"Di tahun 2010-an, inflasi harga makanan tidak terjadi besar-besaran," katanya.

Jadi, jelas dia, perusahaan makanan tidak punya pilihan lain selain menaikkan harga.

Baca juga: Australia Kirim Tentara Latih Pasukan Ukraina, Pasok Lebih Banyak Kendaraan Lapis Baja

5. Kentang

Menurut Renee Pye, petani kentang di daerah Mallee, Australia Selatan mengatakan satu kantong kentang 2 kilogram kini berharga 7,5 dollar Australia (Rp70 ribu), naik 50 persen dari biasanya.

"Harga kentang 7 dollar Australia untuk 2kg, selama 11 tahun terakhir," jelas dia.

Seperti kebanyakan petani, kenaikan 50 persen ini menurutnya disebabkan naiknya harga kemasan, bahan bakar, pengiriman, pupuk dan tenaga kerja.

"Tidak ada keuntungan dari harga ini, cuma untuk membayar modal," kata Renee.

Sementara itu ia berpendapat bahwa harga kentang tidak akan naik lagi.

Artikel ini diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan ABC Australia dalam bahasa Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com