Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Harga Susu, Daging, dan Teh di Australia Naik, Terparah dalam 32 Tahun

Kompas.com - 01/11/2022, 16:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Harga bahan pokok di Australia naik sehingga turut mendorong tingginya angka inflasi.

Menurut data Biro Statistik Australia (ABS) pekan lalu, hingga September, harga makanan dan minuman tanpa alkohol naik sembilan persen, dan mendorong naiknya angka inflasi sampai 7,3 persen.

Ini merupakan kenaikan harga tahunan yang tertajam selama 32 tahun terakhir.

Baca juga: Terungkap AS Berencana Tempatkan Pesawat Pengebom B-52 Berkekuatan Nuklir ke Australia

Untuk menghitung angka inflasi, ABS menjumlahkan rata-rata harga satu "keranjang bahan makanan".

Benda yang dimasukkan ke dalam "keranjang" tersebut bisa berubah sesuai preferensi warga Australia.

Penentuan angka ini juga bisa dilakukan melalui pencarian harga secara online atau mengirim staf untuk mengecek harga di toko.

Berikut penyebab kenaikan harga setiap produk yang mungkin ada dalam keranjang belanja Anda:

1. Susu

Menurut John Droppert, manager industri dan analisa Dairy Australia, harga susu per liternya sudah 12 cent lebih mahal dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

John mengatakan rata-rata harga susu segar dari awal tahun sampai Oktober adalah 1,81 dollar Australia (Rp18 ribu), sekitar 7,4 persen lebih tinggi dari tahun lalu dengan harga 1,69 dollar Australia (Rp17 ribu).

Baca juga: Tidak Lapor Bawa Rendang, Pria Diduga Asal Indonesia Dideportasi dari Australia

Harga penjualan susu bisa naik karena jumlah produknya yang berkurang.

Biro Pertanian dan Sumber Daya Australia dan edisi September rangkuman susu dari organisasi Ekonomi Sumber Daya menjelaskan penyebabnya.

Mereka mengungkap bahwa jumlah susu berkurang dengan cepat di awal hingga pertengahan tahun 2022 karena musim kering di daerah selatan Victoria dan tenggara Tasmania dan banjir di beberapa daerah Queensland dan utara New South Wales.

Di saat yang sama, harga ekspor produk susu Australia naik drastis di awal tahun 2022.

2. Daging cincang

Menurut Scott Cameron dari organisasi Daging dan Peternakan Australia, rata-rata harga daging cincang naik 8 persen dibandingkan tahun lalu.

Scott mengatakan ini disebabkan oleh kondisi perkebunan, harga bahan bakar dan pupuk yang naik, ditambah tingginya permintaan dari luar Australia.

Ke depannya, prediksi bertambahnya jumlah produksi daging bisa membantu menyelesaikan masalah pasokan.

Baca juga: Cerita Orang Australia Dengar Kata Polisi Tidur: Saya Kira Polisi Sedang Tiduran

"Tapi kami juga melihat tingginya permintaan daging sapi potong Australia [untuk daging cincang], khususnya dari Amerika, yang mungkin bisa membantu meredam kenaikan harga ini," kata Scott.

Jadi intinya peternak Australia mungkin akan segera memproduksi lebih banyak daging, namun ini mungkin tidak akan menurunkan harga pasar karena produknya akan diekspor ke luar Australia.

3. Roti

Banyaknya jenis dan merek roti menyebabkan sulitnya menemukan rata-rata harga pasar roti.

Tapi, kepala eksekutif Dewan Makanan dan Bahan Pangan Australia Tanya Barden mengatakan harga gandum yang adalah bahan utama roti naik drastis.

"Perang di Ukraina berdampak pada harga gandum global karena mereka adalah produsen utama," jelas dia.

Misalnya, gandum ekspor, yang digunakan untuk membuat tepung dijual 608 dollar Australia per ton, naik 39 persen dari harganya tahun lalu.

Baca juga: Cerita Orang Australia Dengar Kata Polisi Tidur: Saya Kira Polisi Sedang Tiduran

Namun ia mengatakan harga roti juga dipengaruhi faktor lain.

"Ada kenaikan harga signifikan selama Covid-19 dengan adanya lockdown dan langkah keamanan tambahan yang dilakukan," katanya.

"Kita mulai melihat kenaikan (biaya) pekerja dan kemudian harga minyak, yang tinggi di seluruh dunia, harga minyak memengaruhi harga kemasan, kemasan plastik," tambah Barden.

Hal ini, menurutnya, kemudian menyebabkan naiknya harga kargo, yang sebagian disebabkan kondisi cuaca dalam negeri sepanjang tahun.

Tanya memprediksi inflasi akan terus naik hingga beberapa bulan ke depan dan mungkin mencapai puncaknya akhir tahun ini.

Ia berpikir angkanya baru akan turun ke target Reserve Bank, yaitu 2-3 persen, setidaknya setahun lagi.

4. Teh

Menurut Tanya, banyaknya merek dan jenis teh di pasar membuat sulit penentuan harga rata-rata.

Namun layaknya banyak produk impor lain, ia mengatakan harga teh akan dipengaruhi melemahnya dolar Australia.

Baca juga: Pria Irak Selundupkan Manusia dari Indonesia ke Australia, 353 Meninggal saat Kapal Tenggelam

"Rendahnya nilai dolar Australia berarti produk impor ini akan menjadi lebih mahal dari biasanya," katanya.

Shaun Cousins, analis pasar di bank investasi UBS mengatakan produk internasional juga akan lebih terpengaruh masalah rantai pasokan, misalnya rute transportasi yang padat melebihi produk yang diproduksi dalam negeri.

"Ketersediaan kontainer (pengiriman), ketersediaan pengemudi; ada banyak jenis tekanan dalam rantai pasokan yang mempengaruhi logistik barang," ujarnya.

Secara garis besar, dia mengatakan kenaikan harga produk kering yang terjadi belakangan ini diperparah"oleh kenyataan bahwa harga bahan makanan mulai stabil.

"Di tahun 2010-an, inflasi harga makanan tidak terjadi besar-besaran," katanya.

Jadi, jelas dia, perusahaan makanan tidak punya pilihan lain selain menaikkan harga.

Baca juga: Australia Kirim Tentara Latih Pasukan Ukraina, Pasok Lebih Banyak Kendaraan Lapis Baja

5. Kentang

Menurut Renee Pye, petani kentang di daerah Mallee, Australia Selatan mengatakan satu kantong kentang 2 kilogram kini berharga 7,5 dollar Australia (Rp70 ribu), naik 50 persen dari biasanya.

"Harga kentang 7 dollar Australia untuk 2kg, selama 11 tahun terakhir," jelas dia.

Seperti kebanyakan petani, kenaikan 50 persen ini menurutnya disebabkan naiknya harga kemasan, bahan bakar, pengiriman, pupuk dan tenaga kerja.

"Tidak ada keuntungan dari harga ini, cuma untuk membayar modal," kata Renee.

Sementara itu ia berpendapat bahwa harga kentang tidak akan naik lagi.

Artikel ini diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan ABC Australia dalam bahasa Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com