Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Dugaan Pilot Militernya Latih Tentara China, Australia Ambil Sikap

Kompas.com - 19/10/2022, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Menteri pertahanan Australia mengatakan militernya sedang menyelidiki laporan bahwa mantan pilotnya menerima peran pelatihan di China.

Sementara Inggris mengatakan akan mengambil tindakan hukum untuk menghentikan pilotnya direkrut dengan alasan keamanan nasional.

Dilansir CNA, pemerintah Inggris mengatakan pada Selasa (18/10/2022) bahwa pihaknya mengambil langkah-langkah untuk menghentikan China dari usaha merekrut mantan pilot militer Inggris untuk melatih angkatan bersenjata China.

Baca juga: Indonesia Sambut Baik Sikap Australia Batal Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

BBC melaporkan hingga 30 mantan pilot militer telah pergi untuk melatih Tentara Pembebasan Rakyat China.

Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan dia telah meminta departemen pertahanan untuk menyelidiki klaim bahwa mantan pilot militer Australia juga telah direkrut untuk bergabung dengan sekolah penerbangan Afrika Selatan yang beroperasi di China.

"Saya akan sangat terkejut dan terganggu mendengar bahwa ada personel yang dibujuk oleh gaji dari negara asing di atas melayani negara mereka sendiri," kata Marles dalam sebuah pernyataan.

"Saya telah meminta departemen untuk menyelidiki klaim ini dan kembali ke kantor saya dengan saran yang jelas tentang masalah ini."

Baca juga: Takut akan Kematian? Kafe di Australia Ini Tawarkan Cara Mengatasinya

Kementerian Pertahanan Inggris menulis di Twitter bahwa pilot Inggris yang terlibat telah diberitahu bahwa mereka mempertaruhkan penuntutan di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi, dan RUU keamanan nasional akan memberikan jalan lain untuk penuntutan.

Perusahaan Afrika Selatan, Test Flying Academy of South Africa (TFASA), tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari apakah mereka telah menyewa pilot Australia untuk bekerja di China.

Dalam iklan tak bertanggal dengan Society of Experimental Test Pilots (SETP) yang tersedia online, TFASA mengatakan sedang mencari sejumlah instruktur pilot uji coba helikopter dan sayap tetap untuk bekerja di lokasi yang dirahasiakan di "Asia Timur Jauh" dengan komitmen kontrak awal empat tahun.

Persyaratannya termasuk lulus dari sekolah penerbangan uji militer di Amerika Serikat atau Inggris.

Baca juga: Palestina Puji Australia Batal Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Iklan itu dikirim ke semua anggota SETP, kata seorang yang berbasis di Australia, yang tidak dapat mengingat tanggalnya.

"Saya tidak tahu siapa saja yang telah pergi, tetapi mereka jelas menargetkan pilot uji Western/Five Eyes," kata anggota SETP kepada Reuters tanpa menyebut nama, merujuk pada kelompok intelijen Inggris, Australia, Kanada, Selandia Baru dan Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com