Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Minta India Gerakkan G20 Bantu Negara Terjerat Utang

Kompas.com - 19/10/2022, 16:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com – Sekjen PBB Antonio Guterres meminta India memobilisasi negara-negara G20 untuk membantu negara-negara berkembang yang terbebani utang.

Sejauh ini, sudah ada tiga negara tetangga India yang mencari pinjaman IMF ketika perekonomian mereka babak belur.

Presidensi G20 kali ini dipegang Indonesia. KTT G20 tahun ini baru akan digelar pada November mendatang.

Baca juga: Merasa “Dikhianati” Usai Produksi Minyak Dipangkas, Biden Tak Akan Temui MBS di KTT G20

Setelah Indonesia, Presidensi G20 akan diambil alih India mulai 1 Desember, dan akan berlaku selama setahun.

Di satu sisi, tiga negara tetangga India yakni Sri Lanka, Pakistan, dan Bangladesh dalam beberapa bulan terakhir mencari pinjaman IMF karena harga minyak yang tinggi mempersulit upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Saya mengandalkan dukungan India dalam memobilisasi negara-negara G20 seputar penghapusan utang," kata Guterres kepada mahasiswa Institut Teknologi India di Mumbai, Rabu (19/10/2022).

"Banyak negara berkembang berada pada atau mendekati kesulitan utang dan memerlukan tindakan multilateral, termasuk perluasan dan perpanjangan Inisiatif Penangguhan Layanan Utang G20," lanjut Guterres.

Baca juga: Sekjen PBB: Kepemimpinan G20 Penting Entaskan Dunia dari Krisis Dalam

Didirikan pada Mei 2020, Inisiatif Penangguhan Layanan Utang G20memungkinkan hampir 50 negara untuk menangguhkan 12,9 miliar dollar AS pembayaran layanan utang hingga akhir 2021.

Guterres mengatakan, perubahan iklim sudah menjadi ancaman besar bagi ekonomi, pertanian, dan sektor pangan India.

Perubahan iklim juga menjadi momok menakutkan bagi kesehatan, kehidupan, dan mata pencaharian ratusan juta orang di dunia, sebagaimana dilansir Reuters.

“Rekor gelombang panas, kekeringan, dan banjir di beberapa bagian India sudah menyebabkan malapetaka," ujar Guterres.

Baca juga: Menlu Retno: KTT G20 Tidak Boleh Gagal

"Ini adalah pendahuluan dari apa yang akan datang tanpa tindakan iklim global yang jauh lebih besar," lanjutnya.

Dia menuturkan, negara-negara G20 bertanggung jawab atas 80 persen emisi global dan harus memimpin dalam memangkas emisi.

Negara-negara kaya juga harus secara finansial membantu negara-negara berkembang melakukan pemangkasan emisi.

"Saya telah menyerukan koalisi dukungan di seluruh negara termasuk India, dengan rencana ambisius untuk mempercepat penyebaran energi terbarukan," kata Guterres.

Baca juga: Biden Tak Berniat Bertemu Putin di KTT G20, tapi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com