Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Meledak di Penjara Myanmar, 8 Orang Tewas

Kompas.com - 19/10/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

YANGON, KOMPAS.com – Penjara Insein di Yangon, Myanmar, diguncang ledakan, sedikitnya delapan orang tewas.

Mereka yang tewas adalah tiga staf penjara dan lima pengunjung, sebagaimana dilansir BBC, Rabu (19/10/2022).

Penduduk setempat mengatakan kepada BBC Burma bahwa dua bom parsel meledak di pintu masuk penjara pada Rabu pagi.

Baca juga: Kudeta Myanmar, Hukuman Penjara Aung San Suu Kyi Ditambah 3 Tahun Lagi

Penjara Insein adalah penjara terbesar di negara itu dengan hampir 10.000 tahanan, banyak di antaranya adalah tahanan politik.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Sedikitnya 10 orang lainnya terluka.

Wartawan BBC Burma melaporkan, militer telah dikerahkan ke penjara.

Penjara Insein merupakan kompleks yang luas dan biasanya dijaga dengan ketat.

Baca juga: Ratu Kecantikan Myanmar Ditahan di Bandara Thailand karena Protes Kudeta

Sejumlah kelompok HAM menyebutkan, penjara berusia seabad itu terkenal karena kondisinya yang keras dan perlakuan tidak manusiawi terhadap para tahanan.

Myanmar saat ini dijalankan oleh junta militer yang menggulingkan pemerintah sipil terpilih Aung San Suu Kyi tahun lalu dalam sebuah kudeta.

Junta militer menghadapi perlawanan keras di sebagian besar negara di mana terdapat front gerilya aktif yang dikenal sebagai Tentara Pertahanan Rakyat (PDF).

Para pengamat mengatakan, banyaknya pertempuran mematikan dan pertumpahan darah sepanjang tahun ini telah menjadi indikasi perang saudara.

Baca juga: Kudeta Myanmar, Hukuman Penjara Aung San Suu Kyi Ditambah 3 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com